Pneumonia Pada Anak

Setiap Tahun, Lebih dari Dua Juta Balita Meninggal karena Pneumonia

Pneumonia tak hanya menyerang pernapasan orang dewasa, tapi juga anak-anak. Kenali cara pencegahannya untuk kurangi risiko saat dewasa.

Ilustrasi Pneumonia pada Anak. Foto: Shutter Stock

apahabar.com, JAKARTA - Pneumonia tak hanya menyerang pernapasan orang dewasa, tapi juga anak-anak. Kenali cara pencegahannya untuk kurangi risiko saat dewasa.

Pada 2016, UNICEF menetapkan pneumonia sebagai 'The Forgotten Killers of Children', sebuah penyakit terlupakan yang banyak memakan korban kematian.

Semakin meningkatnya permasalahan ISPA dalam beberapa dekade terakhir membuat penyakit ini semakin meningkat dalam penyebarannya. Pneumonia merupakan pembunuh utama balita di dunia dan di Indonesia, pneumonia menyebabkan kematian pada balita di dunia lebih banyak daripada gabungan penyakit AIDS, malaria dan campak.

Sehingga membuat pemerintah memutuskan ikut fokus menghentikan kematian bayi baru lahir serta balita yang disebabkan oleh pneumonia. 

"Kalau dihitung, ada satu balita per dua puluh detik itu meninggal karena penyakit ini," ungkap dr. Iman Pambusi, MPHM, selaku Direktur Pencegahan dan Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, pada Peringatan Hari Pneumonia Sedunia, dikutip Senin (13/11).

Baca Juga: Pneumonia pada Anak, Penyakit Mematikan yang Terlupakan

Setiap tahun, diperkirakan lebih dari dua juta balita meninggal diakibatkan gangguan pernapasan. Menurut data, 45% dari angka kematian balita disebabkan pada periode neonatal.

"Anak dengan usia 0 hingga 28 hari (neonatus), menderita pneumia cukup tinggi dan sering kali berdampak fatal terhadap kematian, dan menjadi faktor tertinggi kematian ada bayi," dr. Rifan Fauzie, Sp.A (K), Dokter Spesialis Anak dan Kelurga.

Pencegahan dan Solusi Pneumonia pada Anak
Memberikan Vaksin untuk mencegah Pneumonia. Foto: Shutter Stock

Pneumonia dapat dicegah dengan beberapa cara, diantaranya melakukan pola hidup yang sehat, seperti gizi seimbang dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

"Seperti saat Covid, pneumonia juga menyarankan kita untuk rajin mencuci tangan dengan sabun untuk mencegah virus-virus tersebut menyebar," tambah dr. Rifan.

Selain itu pada bayi dapat dilakukan dengan memberikan ASI eksklusif hingga 6 bulan atau waktu yang disarankan dokter.

Dengan melakukan vaksin pada anak sangat berpengaruh dalam pencegahan pneumonia, seperti melakukan vaksin Pnemococcal di rumah sakit atau layanan kesehatan lain.

Baca Juga: Kenali Risiko Pneumonia pada Dewasa dan Lansia

Kebersihan air yang dipakai untuk minum juga mempengaruhi kesehatan anak, minumlah air yang bersih atau sudah di masak untuk lebih terjaga kebersihannya.

Menjaga kualitas udara yang baik di rumah sangat berpengaruh pada anak dalam menjaga pernapasan, terapkan sirkulasi udara yang baik di dalam rumah untuk pertukaran udara yang lebih nyaman.

Jika kondisi anak menurun, segera larikan anak ke rumah sakit atau layanan kesehatan terdekat untuk ditindaklanjuti.