Setengah Hektare Lahan Gambut di Dekat Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya Terbakar

Intensitas kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kota Palangka Raya terus mengalami peningkatan, pada Senin (26/6) siang setengah lahan gambut yang berdekatan

Petugas saat berjibaku memadamkan api yang terbakar dekat Bandara Tjilik Riwut. Foto-Istimewa

apahabar.com, PALANGKA RAYA - Intensitas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kota Palangka Raya terus meningkat. 

Pada Senin (26/6) siang, setengah lahan gambut yang berdekatan dengan area Bandara Tjilik Riwut hangus terbakar.

Banyaknya pepohonan dan semak belukar yang sudah mengering membuat kobaran api membesar dengan cepat hingga mendekati jalan di sekitar bandara.

Beruntung kebakaran lahan yang berdekatan dengan areal Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya ini tidak sampai mengganggu aktivitas penerbangan.

Petugas gabungan yang tiba di lokasi langsung melakukan upaya pemadaman untuk mencegah kobaran api makin meluas.

Dalam upaya pemadaman, petugas sempat kesulitan mendapatkan sumber air, sebab parit di sekitar lahan yang terbakar sudah mengering. Petugas pun terpaksa memadamkan api dengan alat seadanya.

Setelah berjibaku kurang lebih satu jam, petugas akhirnya berhasil memadamkan api yang membakar lahan di sekitar areal bandara.

Baca Juga: Polisi Selidiki Karhutla di Banjarbaru, Satu Kasus Naik ke Penyidikan

Baca Juga: Sudah Sebulan Kalsel Siaga Darurat Karhutla, Water Bombing Kapan Datang?

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Emi Abriyani, menyebut peristiwa kebakaran lahan di wilayah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, terus mengalami peningkatan.

"Untuk hari ini saja berdasarkan laporan, ada dua titik lokasi kebakaran lahan di Kota Palangka Raya. Kami menduga kebakaran lahan ini karena ada masyarakat yang sengaja membuka lahannya dengan cara dibakar," ujarnya.

Emi juga mengatakan cuaca di Kota Palangka Raya sedang panas pada level cukup ekstrem. Banyak  sumber air yang sudah mulai mengering.

Kondisi ini membuat pemadam api harus menyedot air di sekitar lahan yang airnya sudah bercampur tanah berlumpur.

"Untuk mengantisipasi kekurangan air saat pemadaman lahan seperti ini, kami akan bersiaga dengan mempersiapkan mobil tangki dan tandon air saat menuju lokasi kebakaran agar petugas tidak mengalami kesulitan," bebernya.

Meski intensitas kebakaran lahan di Kota Palangka Raya terus mengalami peningkatan, tetapi kabut asap akibat dari pembakaran lahan masih bisa diantisipasi.

Berdasarkan data BPBD, sampai saat ini total sudah ada 44 kejadian kebakaran hutan dan lahan di Kota Palangka Raya dengan cakupan lahan yang terbakar hampir 30 hektare.