Kalsel

Setelah Ditutup, Kubah Guru Sekumpul Didisinfektan

apahabar.com, MARTAPURA – Setelah meliburkan kegiatan keagaamaan, pengelola Kubah Guru Sekumpul di Martapura, Kabupaten Banjar mengambil…

Kubah Abah Guru Sekumpul. Foto-apahabar.com/Hendra

apahabar.com, MARTAPURA – Setelah meliburkan kegiatan keagaamaan, pengelola Kubah Guru Sekumpul di Martapura, Kabupaten Banjar mengambil langkah antisipasi Covid-19.

Seluruh penjuru makam KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani itu disemprot cairan disinfektan oleh Dinkes Banjar, Rabu (25/3) siang.

“Penyemprotan ini dilakukan karena inisiatif masyarakat,” tutur salah seorang relawan pengelola Kubah Abah Guru Sekumpul, H. Abdel kepada apahabar.com.

Disinfektan didapat dari swadaya masyarakat sekitar. H. Abdel menambahkan pada 24 Maret kemarin halaman Musala Ar Raudhah juga sudah dilakukan penyemprotan cairan pembasmi kuman penyakit itu.

“Kemarin sudah dilakukan penyemprotan juga oleh Pemerintah Kabupaten Banjar,” tambahnya.

Dirinya bilang penyemprotan oleh Pemkab Banjar tersebut seharusnya dilakukan hari ini.

“Namun dimajukan jadi kemarn,” jelasnya. Penyemprotan tersebut dilaksanakan oleh Satpol PP dan juga Damkar Banjar.

Sebelumnya, Imam Musala Ar-Raudhah Sekumpul, KH Sa'duddin, mengungkapkan bahwa keputusan penutupan sementara Kubah Guru Sekumpul mutlak dilakukan. Segala kegiatan rutin juga dihentikan sementara.

Keputusan itu kata Guru Sa'duddin diambil setelah melakukan musyawarah dengan kedua Putra Guru Sekumpul, Muhammad Amin Badali dan Ahmad Hafi Badali.

"Penutupan total di Sekumpul adalah putusan mutlak dari ahli waris yaitu kedua putra Abah Guru Sekumpul," tegas Guru Sa'duddin kepada awak media Senin (23/3) malam.

Kegiatan rutin seperti Maulid Habsy (Minggu malam), pembacaan Burdah (Kamis malam), dan Dalail Khairta (subuh Jumat) ditiadakan.

Tak hanya itu salat berjemaah di Musala Ar-Raudhah juga dibatasi. Hanya untuk warga lingkungan komplek Ar-Raudhah.

Reporter: Ahc15
Editor: Fariz Fadhillah