Nasional

Serupa Jokowi, Erdogan Dikritik karena Tolak Lockdown Turki

apahabar.com, JAKARTA – Penolakan Presiden Tayyip Erdogan untuk me-lockdown Turki menuai kritik. Apa yang menimpa orang…

Jokowi saat bertemu Erdogan di Turki. Foto-©AFP PHOTO/Adem Altan

apahabar.com, JAKARTA – Penolakan Presiden Tayyip Erdogan untuk me-lockdown Turki menuai kritik. Apa yang menimpa orang nomor satu di Turki itu serupa dengan Presiden Joko Widodo.

Meski begitu, Erdogan telah menerapkan sejumlah langkah untuk mengendalikan penyebaran Corona.

Di antaranya adalah melarang pertemuan publik, pembatasan perjalanan antarkota dan mewajibkan memakai masker.

“Semua orang benar-benar harus tinggal di rumah, itu harus dibuat wajib,” ujar seorang dokter yang menangani pasien Covid-19 di ICU sebuah rumah sakit di Istanbul, dilansir Detik.com, Rabu (8/4).

Kian hari, pihaknya makin banuak menerima pasien terkait Covid-19.

“Kami akan segera mencapai batas kapasitas kami,” imbuhnya.

Namun dengan terus meningkatnya jumlah kasus virus Corona, pemerintahan Erdogan makin didesak untuk menerapkan lockdown total seperti di Italia atau Prancis.

Partai-partai oposisi serta asosiasi medis TTB, dilansir AFP, juga mendesak pemerintah untuk mengambil langkah lebih tegas guna melarang orang keluar rumah.

“Mustahil untuk mengendalikan pandemi ini jika jutaan orang pergi bekerja,” kata ketua Serikat Dokter Turki (TTB), Sinan Adiyaman kepada media Turki.

Menurut data resmi yang dirilis pada Selasa (7/4) waktu setempat, Turki sejauh ini mencatat 34.109 kasus positif virus Corona dan 725 kematian. Turki menjadi negara kesembilan di dunia yang paling terdampak pandemi COVID-19.

Sebelumnya dalam wawancara dengan AFP, Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu juga meminta lockdown di kota yang menjadi ibu kota perekonomian Turki itu. Sebabnya, lebih dari separuh kasus Corona di Turki tercatat di Istanbul.

“Bahkan jika 15 persen penduduk pergi keluar, kita dengan cepat mencapai dua juta orang. Ini berpotensi meningkatkan ancaman (penularan),” kata Imamoglu dari partai oposisi itu.

Erdogan sejauh ini hanya menyerukan warga Turki untuk melakukan “karantina sukarela”, bukan menjadikannya keharusan untuk tetap di rumah.

“Turki berkewajiban untuk terus memproduksi dan menjaga roda (ekonomi) terus berputar dalam keadaan apapun,” tegas Erdogan.

Langkah Erdogan itu serupa dengan apa yang diambil Presiden Jokowi. Sekalipun tidak melakukan karantina wilayah, Jokowi tetap memberlakukan aturan ketat bagi warganya.

“Perlu saya sampaikan setiap negara memiliki karakter, budaya, kedisplinan, yang berbeda-beda. Oleh itu kita tidak memilih jalan itu,” tegas Jokowi dalam pengarahan kepada para gubernur dalam menghadapi pandemik Covid-19 melalui video conference, Selasa (24/3) silam.

Editor: Fariz Fadhillah