Serius Atasi Masalah Limbah, Manajemen Q-Mal Banjarbaru dan Warga Buat Kesepakatan Bersama

Hasilnya, warga mentoleransi pengerjaan pembenahan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) oleh manajemen dengan memberikan izin membuang limbah olahan ke sungai

Pertemuan manajemen Q Mal Banjarbaru dan warga sekitar yang terdampak bau tidak sedap diduga limbah Q-Mal. Foto-apahabar.com/Fida

apahabar.com, BANJARBARU - Manajemen Q-Mal Banjarbaru menggelar pertemuan dengan perwakilan warga sekitar yang terdampak bau tidak sedap diduga limbah dari pusat perbelanjaan di Kota Idaman itu.

Pertemuan tersebut di gelar di ruang rapat Ruby, Grand Dafam Q-Mal Banjarbaru, Kamis (13/4) malam.

Hasilnya, Q-Mal membuat kesepakatan bersama warga setempat. Di mana salah satunya warga mentoleransi pengerjaan pembenahan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) oleh manajemen dengan memberikan izin membuang limbah olahan ke sungai dalam rentang waktu dua minggu.

Pembenahan IPAL sendiri bertujuan agar output yang dihasilkan dapat lebih baik atau tidak menimbulkan bau menyengat.

General Manager (GM) Q-Mal Banjarbaru, Andi Indrawangsa mengatakan, pertemuan dengan warga terdampak sebagai bentuk tindaklanjut pihaknya mencari penyelesaian bersama.

"Q-mal peduli dan tidak diam. Kami mau mal happy juga warga sekitarnya happy, kami mau semuanya happy," ujarnya.

Adapun yang hadir dalam pertemuan tersebut ialah para Ketua Rukun Tetangga (RT) sebagai perwakilan dari warganya masing-masing. Mulai dari RT 1, RT 2, RT 3, RT 5 dan RT 8.

GM yang akrab disapa Indra itu menerangkan, jika selama proses pembenahan IPAL 1 dan IPAL 2, air limbah yang dikeluarkan juga diberikan tratment sehingga tidak menimbulkan bau yang menyengat.

Treatment tersebut diklaimnya dilakukan oleh petugas profesional di bidangnya. Juga akan diturunkan petugas khusus untuk membersihkan area sungai sebanyak 2 hingga 3 kali dalam seminggu.

“Sesuai kesepakatan kami dengan warga, kita diberikan warga waktu selama dua minggu. Warga mengizinkan kita membuang hasil pengolahan limbah ke sungai selama pembenahan IPAL," terangnya.

Setelah pembenahan IPAL dalam rentang waktu yang telah disepakati bersama, Indra meyakini akan tidak ada lagi bau serta lumpur yang dihasilkan dari hasil pengolahan limbah.

“Nantinya akan menghasilkan air yang sangat jernih. Ini adalah komitmen Q-Mal kepada masyarakat bahwa Q-Mal tidak diam. Kita terus melakukan pembenahan. Terhitung sudah tiga kali ganti konsultan. Mudah-mudahan yang terakhir ini bisa memberikan hasil yang maksimal,” jelasnya.

Lebih rinci Indra mendetailkan, bahwa seusai pembenahan IPAL pun akan terus dilakukan treatment.

Dan beberapa masukan warga saat pertemuan akan menjadi atensinya. Semisal pembuatan instalasi pipa, dan pemberian bantuan tutup drainase yang hilang di jalan sekitar Q-Mal.

Sementara itu, Ketua RT 1, Hamdani mewakili warganya mengatakan menyambut baik undangan pertemuan dengan manajemen Q-Mal.

"Kami sudah face to face bertemu tentu ini lebih positif. Ada niat baik dari kedua belah pihak. Kami sebagai warga bisa mengerti atas penjelasan yang telah disampaikan pihak Q-Mal,” ujarnya.

Yang mana penjelasan pihak Q-Mal katanya akan disampaikan kepada masyarakat sekitar utamanya warganya sendiri.

Hamdani juga mengapresiasi keterbukaan Q-Mal dalam penyelesaian permasalahan limbah.

"Warga kita ini memang teriak-teriak masalah bau limbah. Tapi niat baik ini kita hargai, dan ini pertemuan formal pertama, namun sebelumnya kami sudah sering berkomunikasi," jelasnya.

"Dengan ini, kita sudah mengerti. Kita akan sampaikan kepada warga bila kita memberikan izin waktu dua minggu untuk Q-Mal akan menyelesaikan masalah limbah ini," tuntasnya.