Relax

Serba-serbi Film Sayap-sayap Patah, Angkat Cerita Kerusuhan Mako Brimob 2018

apahabar.com, JAKARTA – Film Sayap-sayap Patah akan menambah deretan judul film Tanah Air yang akan tayang…

Nicholas Saputra dan Ariel Tatum. Foto-Instagram

apahabar.com, JAKARTA – Film Sayap-sayap Patah akan menambah deretan judul film Tanah Air yang akan tayang di bioskop.

Sayap-sayap Patah merupakan film yang mengangkat kisah nyata kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat pada tahun 2018 silam.

Berikut serba-serbi Film Sayap-sayap Patah yang dirangkum dari berbagai sumber :

Angkat Kisah Densus 88 dan Terorisme

Sayap-sayap Patah disutradarai oleh sutradara kawakan, Rudi Soedjarwo.

Film ini diangkat berdasarkan kisah nyata kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat pada tahun 2018 silam.

Lima anggota Densus 88 yang sedang bertugas gugur dalam peristiwa tersebut.

Peristiwa memilukan itu menjadi inspirasi Denny Siregar selaku eksekutif produser film Sayap-sayap Patah untuk membuat film tersebut.

“Ketika mendengar kisah itu, saya menangis. Saya ingin membuat monumen para anggota Densus yang gugur. Saya ingin kisah mereka selalu diingat sepanjang masa,” ungkap Denny Siregar dilansir dari Kompas, Selasa (1/3).

Libatkan Nicholas Saputra dan Ariel Tatum

Film ini akan dibintangi oleh sederet aktris dan aktor ternama Tanah Air, seperti Nicholas Saputra, Ariel Tatum, Poppy Sovia, Khiva Iskak, Arito Wahab, Dewi Irawan, Nugie Nugroho, ibran Marten hingga Iwa K.

Menariknya, film ini akan menjadi debut pertama aktor Nicholas Saputra dan Ariel Tatum berperan sebagai pasangan.

Ariel Tatum berperan sebagai Nani, istri anggota Densus 88 bernama adji yang perankan oleh Nicholas Saputra.

Ariel tak menampik bahwa ia merasa deg-degan sekaligus senang bisa ikut terlibat dalam film ini.

“Deg-degan banget. Ini kehormatan buatku di tengah para kru dan cast yang luar biasa. Peran ini cukup menantang sehingga aku sangat excited,” terang Ariel Tatum.

Tak Sepenuhnya Angkat Kisah Densus 88 dan Terorisme

Film ini tidak sepenuhnya mengangkat soal teroris dan radikalisme. Namun, ada pula kisah cinta keluarga di dalamnya.

“Film ini bukan soal terorisme atau radikalisme sepenuhnya, tapi juga drama kisah cinta yang kebetulan berlatar di Peristiwa Mako Brimob,” ucap Denny Siregar.

Sementara menurut sutradara Rudi Sudjarwo, film ini merupakan sebuah tantangan untuk menyajikan premis cerita yang penting, namun mudah dilupakan oleh publik.

“Bangsa kita kan suka lupa pada peristiwa penting, meski dalam hitungan bulan. Ini peristiwa yang patut kita renungkan dan pelajari. Proyek ini menjadi sesuatu karena dihasilkan oleh kegelisahan kita bersama,” tutur Rudi.

Alasan Judul Sayap-sayap Patah

Kalimat ‘Sayap-sayap Patah’ dipilih Denny Siregar karena dianggap mewakili keseluruhan cerita dan latar situasi film tersebut, yakni kerusuhan di Mako Brimob pada tahun 2018 silam.

“Sebenarnya judul ini dari beberapa yang kita pilih. Tapi akhirnya kita memilih yang menggambarkan situasi saat itu,” ujar Denny Siregar.

Meski begitu, menurut penulis naskah Monty Tiwa, Sayap-Sayap Patah seharusnya memberi harapan bahwa ancaman radikalisme tak sepenuhnya harus ditakuti.

“Film ini saya harap juga memberi harapan. Semua masalah besar di bangsa ini bisa terselesaikan, ya. Dan, ya, ini momen pas. Film ini bisa jadi awal kita bisa survive dari ancaman radikalisme,” ungkap Monty Tiwa.

Di bawah naungan Denny Siregar Production dan Maxima Pictures, film Sayap-sayap Patah dijadwalkan bakal rilis di bioskop Tanah Air pada Agustus 2022 mendatang.