Kalsel

Serahkan Bantuan, Mantan Ketua PWI Kalsel Prihatin Kondisi Warga Lok Buntar Pascabanjir

apahabar.com, BANJARMASIN – Dampak banjir di Kabupaten Banjar, Kalsel, hingga kini masih dirasa warga Desa Lok…

Mantan Ketua PWI Kalsel, Fathurrahman saat menyerahkan bantuan kepada warga Desa Lok Buntar pascabanjir di Kabupaten Banjar. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN - Dampak banjir di Kabupaten Banjar, Kalsel, hingga kini masih dirasa warga Desa Lok Buntar, Kecamatan Sungai Tabuk.

Meski air mulai surut, namun kehidupan warga di sana cukup memperihatinkan. Pasalnya, mayoritas warga bekerja sebagai petani, kehilangan hasil panennya tahun ini.

Belum lagi, banyak korban yang kehilangan harta bendanya, hingga aset yang mereka miliki mengalami kerusakan. Otomatis dengan kondisi itu dirasa sulit untuk memenuhi kehidupan keluarga.

Sementara itu, bantuan terhadap korban banjir di sana, mulai berkurang. Padahal, di sana merupakan salah satu desa yang paling terdampak banjir sejak awal Januari 2021.

Mantan Ketua PWI, Drs Fathurrahman yang melihat langsung kondisi desa merasa prihatin. Di mana hinga kini air belum surut total, kemarin.

Fathurrahman menyebut penanganan kepada korban tidak cukup hanya saat banjir. Tapi juga harus ada penanganan pascabanjir.

"Sebab, bagi mereka tidak mudah untuk bisa membelinya kembali atau juga memperbaikinya. Apalagi, pascabanjir ini kondisi mereka memprihatinkan, karena harus berjuang untuk bisa bertahan hidup," katanya didampingi anggota keluarga lainnya sesaat setelah menyerahkan bantuan langsung kepada warga Lok Buntar.

Memang saat musibah banjir Banjar terjadi, petani di Desa Lok Buntar sudah selesai panen. Namun, sebagian besar tak sempat menyelamatkan hasil panen mereka.

Bahkan jika pun masih bisa selamat, namun terendam, sehingga tidak lagi laku dijual seperti harga normalnya yakni per-blek-nya Rp 70-80 ribu. Hasil panen yang bisa digiling, kini hanya berkisar Rp25 ribu per-belek-nya.

Sementara yang tidak bisa digiling kebiasaannya terpaksa hanya bisa dijual untuk pakan ternak. Itu pun tidak seberapa.

"Untuk itu kita perlu terobosan untuk membantu nasib para korban banjir seperti halnya di Lok Buntar ini," ungkap Fathurrahman.

Dengan kondisi saat ini, Bang Atuy, begitu dia kerap disapa, berharap Desa Lok Buntar bisa bangkit dan mampu menjadi desa tangguh di Kabupaten Banjar. Tangguh itu dimaksudkan terhadap bencana, seperti banjir.

"Kita akan mencoba menginisiasi agar semua pihak terkait baik dari steakholeders, pihak swasta, masyarakat untuk duduk satu meja membahas ini secara serius. Agar apa yang terjadi ini tadi, ke depannya lebih bisa tertanggulangi atau lebih siap menghadapinya," pungkasnya.

Adapun bantuan yang diserahkan Bang Atuy dan rombongan seperti pakaian layak pakai, bahkan juga perlengkapan beribadah bagi para korban banjir di Lok Buntar.

Sementara itu, Isar, salah seorang warga Lok Buntar menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah mendistribusikan bantuannya.

Namun, untuk saat ini selain logistik, menurut dia, warga Desa Lok Buntar juga mengharapkan bantuan lainnya berupa tikar dan kasur. "Sebab, rata-rata milik kami hanyut terbawa banjir," ungkapnya.

Tak hanya itu, warga juga memerlukan bantuan selain logistik, seperti penangan terhadap anak yang dikhawatirkan mengalami trauma pascabanjir.

"Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang selama ini sudah membantu. Dan untuk saat ini kami Rata-rata milik kami hanyut saat kejadian banjir itu," pungkas Isar.

Salah satu anak dari warga korban terdampak banjir di Desa Lok Buntar Kabupaten Banjar menerima bantuan. Foto-Istimewa