News

Sepekan Lebih Invasi, Rusia Masih Tak Bisa Rebut Ibu Kota Ukraina

apahabar.com, JAKARTA – Sejak Rusia memutuskan menyerang Ukraina, Kamis (24/2), mereka masih tidak bisa menduduki Kyiv….

Seorang anak mengumpulkan mainan, ketika pengungsi yang melarikan diri dari konflik di Ukraina tiba di perbatasan Medyka di Polandia, Senin (28/2). Foto: Detik

apahabar.com, JAKARTA – Sejak Rusia memutuskan menyerang Ukraina, Kamis (24/2), mereka masih tidak bisa menduduki Kyiv.

Sekarang pasukan Rusia masih terjebak di luar kota Kharkiv dan Kyiv, meski telah menguasai beberapa kota Ukraina lain seperti Kherson.

Dilansir dari CNN, Minggu (6/3), terdapat beberapa alasan pasukan Rusia masih tak bisa menduduki ibu kota Ukraina.

Salah satunya Rusia gagal menciptakan superioritas langit di Ukraina yang membuat mereka kehilangan banyak pesawat tempur dan helikopter.

Kemudian pasukan yang dikerahkan untuk menyerang Kyiv, Kharkiv, dan Crimea masih tak cukup banyak.

Rusia juga harus berhadapan dengan perlawanan masyarakat Ukraina yang keras, koordinasi buruk antara regu penembak dan manuver, serta mengalami masalah logistik signifikan.

Sebaliknya perang kota yang terjadi di beberapa wilayah, membuat Ukraina masih memiliki keuntungan, mengingat mereka menguasai medan tempur.

Sementara PBB mengumumkan kematian 351 warga sipil di Ukraina sejak invasi Rusia dimulai. Juga terdapat 707 warga sipil lain yang terluka.

Namun Kantor Urusan Hak Asasi Manusia PBB (OCHCR) meyakini korban jiwa yang jatuh berjumlah lebih banyak. Hal ini disebabkan penerimaan informasi dari beberapa lokasi pertempuran sengit tertunda.

Penyebab kematian sebagian besar korban sipil adalah oleh penggunaan senjata peledak dengan wilayah tumbukan yang luas, termasuk tembakan artileri berat dan sistem roket multi-peluncur, serta serangan rudal dan udara.

Korban jatuh tersebar di kota-kota di Ukraina, mulai dari Donetsk, Lugansk, Kiev, Cherkasy, Chernihiv, Kharkiv, Kherson, Kyiv, Odesa, Sumy, Zaporizhzhia dan Zhytomyr.