Teros Mistis Sepak Bola

Sepak Bola Modern Diganggu Klenik, Selain Indonesia Terjadi di Afrika

Keberadaan mitos dan klenik dalam dunia sepak bola Indonesia telah menjadi cerita yang turut meramaikan lapangan hijau sejak lama.

Klenik Sepakbola tidak hanya terjadi di Indonesia bahkan ada di Afrika, Sumber : X/fknamjab

apahabar.com, JAKARTA - Klenik atau mistik ternyata masih banyak digunakan untuk kepentingan sepak bola di era modern.

Hal itu terjadi bukan hanya di Indonesia, tapi dari berbagai negara dunia yang masih mendalami pemahaman leluhurnya.

Terbaru, teror klenik atau mistik terjadi saat Persipa Pati menjamu Sulut United pada laga playoff degradasi Liga 2 2023/2024.

Namun, keberadaanya itu sebenarnya sudah menjadi cerita yang turut meramaikan lapangan hijau sejak lama.

Baca Juga: Persiba Menang Telak, Beruang Madu Buktikan Teror Klenik Tak Mempan

Mistis ini seringkali menciptakan asumsi aneh dan tak terduga yang terkait dengan hal gaib.

Salah satu peristiwa kontroversial terjadi pada SEA Games 2011 saat timnas Indonesia bermain di cabang sepak bola.

Saat itu penyerang Timnas, Titus Bonai secara mendadak memasuki gawang lawan dan menggoyang-goyangkan jaring gawang. 

Meskipun tujuannya tidak jelas, Bonai meyakini bahwa dengan tindakan tersebut, "setan" yang bersemayam di gawang lawan akan pergi, memudahkan timnya untuk mencetak gol.

Baca Juga: GM Persipa Pati Bantah Teror Mistis ke Sulut United: Itu Air Kencing Mereka!

Fenomena ini mencerminkan bahwa praktik mistis telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya sepak bola Indonesia. 

Campur tangan unsur klenik bukanlah sesuatu yang aneh, bahkan di banyak tempat. Klenik dianggap sebagai keniscayaan untuk membantu sebuah tim meraih kemenangan.

Mulai dari pertandingan antar-kampung hingga liga-liga profesional luar negeri, praktik klenik selalu memiliki peranannya. 

Meski sepak bola Indonesia telah memasuki era modern, ritual klenik terus berlanjut.

Baca Juga: Teror Mistis Dilaporkan Sulut United, Pelatih Persipa Pati: Fokus di Teknis!

Klenik dan hal-hal mistis tetap merajai dan tak terpisahkan dari atmosfer sepak bola tanah air. 

Bahkan klenik juga sering dilakukan di berbagai negara salah satunya di negara Afrika yang familiar dengan peristiwa tersebut. 

Dalam pertandingan pembuka Piala Afrika 2008 antara Ghana dan Guinea, banyak pendukung Ghana yang membawa atribut juju berbentuk boneka spiderman untuk keperluan klenik, suatu bentuk ilmu gaib yang umumnya dipraktikkan di Afrika Barat. 

Pendukung tuan rumah meyakini bahwa praktik juju atau klenik sebelum pertandingan dapat membawa keberuntungan dan menjauhkan hawa jahat dari stadion. 

Keberhasilan Ghana mengalahkan Guinea dengan skor 2-1 pada pertandingan tersebut dianggap sebagai kebetulan yang menambah keyakinan dalam praktik juju tersebut.

Meskipun praktik Juju yang dilakukan Ghana pada turnamen tersebut pada akhirnya gagal membawa mereka sebagai pemenang sejati Piala Afrika 2008.

Baca Juga: Jenis Teror Mistis Persipa Pati ke Sulut United, Calon Lawan Persiba

Selain itu ada juga kejadian unik dan menarik terjadi dalam pertandingan Liga Rwanda, saat Rayon Sport FC menghadapi Mukura V Sports pada 2016 silam.

Ketika tertinggal 0-1 oleh Mukura V, seorang pemain Rayon Sport mencuri jimat saat kiper lawan lengah. Itu dilakukan karena timnya kesulitan menembus gawang lawannya.

Sontak tindakan itu membuat kiper Mukura V panik dan mengejar pemain Rayon Sport Moussa Camara.

Setelah itu, Rayon Sport berhasil menjebol gawang lawannya dan menyamakan kedudukan 1-1 hingga pertandingan berakhir. 

Baca Juga: Reaksi Pengamat soal Sulut United Dapat Teror Mistis

Sebuah cerita yang terus berlanjut di luar nalar dan tindakan rasional, menjadikan sepak bola penuh warna dan keunikan.

Namun terlepas dari serangan mistis atau klenik, sejatinya tidak mempengaruhi jalannya pertandingan. 

Sebab usaha dan kerja keras adalah modal berharga kemenangan sebuah pertandingan sepak bola.