Seorang Santri Tenggelam di Sungai Martapura, Berikut Kronologisnya

Seorang santri tenggelam usai tercebur ke Sungai Martapura di Desa Pekauman, Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Sabtu (24/8) sekira pukul 17:20 Wita.

Proses pencarian santri yang tenggelam di Sungai Martapura, Desa Pekauman, Martapura Timur, Banjar, Sabtu (24/8). Foto: bakabar.com/Hendra Lianor

bakabar.com, MARTAPURA - Seorang santri tenggelam seusai tercebur ke Sungai Martapura di Desa Pekauman, Martapura Timur, Banjar, Sabtu (24/8) sekitar pukul 17:20 Wita.

Korban bernama Zario Adi Putra (18). Pemuda asal Parenggean, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, ini merupakan santri di Pondok Pesantren Sabilal Muhtadin di Martapura Timur.

Saksi mata sekaligus teman korban, Fahri, menjelaskan kejadian berawal dari ketika mereka berboncengan menggunakan sepeda motor. Setelah menaiki Jembatan KH Salim Ma'ruf, peci korban ditiup angin dan jatuh ke sungai.

Korban lantas meminta putar balik dan turun dari motor, karena berniat mengambil peci yang mulai hanyut di sungai, "Saya berusaha menegur, karena jarak peci sudah cukup jauh," cerita Fahri.

Korban bersikeras dan mengaku bisa berenang, "Sekitar tiga kali Zairo berkata bisa berenang," imbuhnya.

Namun setelah menceburkan diri, korban berteriak meminta tolong sambil berteriak sudah tidak tahan lagi. Fahri kemudian turun ke pinggir sungai dan meminta tolong warga.

Tidak berselang lama, korban tidak terlihat lagi. Selanjutnya kejadian itu dilaporkan kepada pihak berwajib dan pencarian pun langsung dilakukan sampai sekarang.

Sementara pengajar di Pondok Pesantren Sabilal Muhtadin, Ustaz Jahrani, sangat menyayangkan kejadian itu, "Korban baru setahun menjadi santri kami. Kami berharap semoga cepat ditemukan dan selamat," harapnya.