Tak Berkategori

Seorang Remaja Diduga Hina Guru Sekumpul Diamankan

apahabar.com, BANJARMASIN – Seorang remaja diduga telah menghina Almarhum KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau…

Diduga hina Guru Sekumpul digiring aparat kepolisian di Mesjid Sentosa. foto-apahabar.com/baha

apahabar.com, BANJARMASIN – Seorang remaja diduga telah menghina Almarhum KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Guru Sekumpul di media sosial Facebook berhasil diamankan Ditkrimsus Polda Kalsel. Remaja berusia 19 tahun itu diamankan di Masjid Sentosa, Kecamatan Banjarmasin Barat, Selasa (12/3) malam.

Baca Juga:Mulawarman Peduli: Cerita Jemaah Haul Guru Sekumpul saat Menikmati Sajian Gratis Prajurit TNI

Sebelumnya, kegaduhan sempat terjadi di media sosial Facebook. Pasalnya pemilik akun Facebook Muslim Saja diduga telah menghina Guru Sekumpul. Meski kini, ketika ditulusuri postingan bernada hinaan tersebut sudah tidak ada lagi, namun rupanya Polisi telah mengantongi alat bukti.

Sekarang pemilik akun Muslim Saja yang diketahui merupakan salah satu warga Alalak Tengah, Banjarmasin Utara tersebut, sedang diselidiki Ditkrimsus Polda Kalsel.

Penangkapan itu sendiri di lakukan selepas salat Isya. Dari keterangan satpam masjid, Khairul Muslim, pelaku berada di sana sejak sehabis salat Magrib. Tadinya Khairul tak khawatir. Karena tidak ada gelagat yang mencurigakan.

Khairul menerangkan remaja itu mengaku sedang beristirahat karena menempuh perjalanan dari Kota Palangkaraya, Kalteng. “Awalnya saya tidak curiga, karena dia (pelaku) mengatakan datang dari Kota Palangkaraya, Jalan Keramat untuk mencari keluarganya,” kata Khairul.

Rasa curiga Khairul muncul ketika remaja ini menjawab tidak mengetahui dengan jelas lokasi tempat tinggal kerabatnya tersebut. Bahkan sewaktu ditanya Kartu Tanda Penduduk (KTP) juga tidak berani memperlihatkan.

“Dia habis Maghrib sudah berada di Mesjid. Tapi saat ditanya mana KTP dan tempat tinggal keluarga, kadada (tidak ada, red) katanya,” ujar anggota Banua Rescue ini.

Lebih jauh ia menjelaskan tak ada tanda-tanda jika remaja itu dipengaruhi obat-obatan atau pun gangguan mental.

Sebab, ketika diajak ngobrol ungkap Khairul tidak menimbulkan kegaduhan yang bersifat ancaman. Bahkan katanya, remaja itu sempat menunaikan salat Isya berjamaah sewaktu adzan berkumandang di Mesjid Sentosa.

Setelah dari itu, dia cuma tidur tiduran di halaman masjid, sampai aparat kepolisian datang dengan tujuan mengamankan.

Dalam proses pengamanan pun tidak ada penolakan dari pelaku. Secara sadar terang Khairul, remaja itu ikut polisi untuk digiring masuk kedalam mobil.

Baca Juga:Personel Polres Banjarbaru Meninggal saat Tugas Pos Pam Haul Guru Sekumpul

Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin