Pencak Silat

Sengkarut Kacau Event Pencak Silat Bergengsi di TMII

Pagelaran turnamen Pencak Silat yang memperebutkan Piala Wakil Presiden di Padepokan Silat TMII berujung kacau terkait dengan perubahan sepihak dari panitia

Hubungan Antar Perguruan dan Lembaga Silat, Puspa Yunita Saat Ditemui Oleh apahabar.com di Pendepo Pencak Silat TMII (Foto: apahabar.com/Daffa)

apahabar.com, JAKARTA - Turnamen Pencak Silat memperebutkan Piala Wakil Presiden di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur, berujung kacau.

Hal itu disebabkan sejumlah peserta memprotes event tersebut, karena yang sebelumnya event itu bernama Piala Wakil Presiden. Secara sepihak, panitia mengganti menjadi kejuaraan Piala Universitas Ibnu Chaldun-Jakarta.

Hubungan Antar Perguruan dan Lembaga Silat, Puspa Yunita mengatakan bahwa dirinya baru mengetahui saat datang technical meeting. Panitia sama sekali tidak ada kordinasi soal perubahan turnamen tersebut.

"Jadi saya tahunya ketika datang technical meeting, loh kok pas saya lihat bannernya bukan Piala Wakil Presiden, tetapi menjadi Universitas Ibnu Chaldun. Saya akhirnya memprotes itu," kata Yunita saat ditemui apahabar.com di Padepokan Pencak Silat TMII Jakarta, Minggu (25/12).

Baca Juga: Jejak Ridwan Saidi Tekuni Budaya Betawi sampai Jadi Politisi

Selain itu, Yunita mengatakan kondisi saat ini disebutkan sebagai penipuan publik. Sebab, yang tahunya piala itu bergengsi dengan membawa nama Wakil Presiden, diganti menjadi Piala Universitas.

"Event ini menjadi penipuan publik, karena orang tahunya event ini bergengsi, soalnya Piala Wakil Presiden," ujarnya.

Lebih lanjut, Yunita menyebut pendaftaran event dibanderol sebesar Rp295 ribu untuk satu peserta. Mengetahui event tersebut diganti dan tidak lagi bergengsi, ia meminta agar panitia mengembalikan cashback sebanyak 50 persen dari uang pendaftaran yang sudah dibayarkan.

"Eventnya kan jadi tidak bergengsi, kemahalan kalau Rp295 ribu, maka dari itu, saya meminta agar panitia mengembalikan atau cashback 50 persen dari uang pendaftaran tersebut," imbuhnya.

Baca Juga: Pemerintah Didesak Perhatikan Pembinaan dan Pengembangan Pencak Silat Tradisi

Yunita menyebut bahwa panitia sudah menyanggupi untuk memberikan cashback 50 persen, tetapi hasilnya zonk, hanya sebagian saja yang dibagikan.

"Sebenarnya dari cashback tersebut, panitia sudah menyanggupi di tanggal 22 Desember 2022, dan kita kumpul di pendopo. Katanya kan mau mengembalikan semua cashback kepada peserta yang lainnya, tetapi hasilnya zonk. Hanya sebagian saja bisanya," pungkasnya.