Tak Berkategori

Semua Kapuskesmas Banjarmasin Dikumpulkan! Ramai-Ramai Isi Tabung Oksigen

apahabar.com, BANJARMASIN – Kelangkaan tabung oksigen mulai membayangi ibu Kota Kalimantan Selatan, seiring penularan kasus Covid-19…

Bayang-bayang kelangkaan tabung oksigen mulai mengancam Kota Banjarmasin. apahabar.com/Bahaudin Qusairi

apahabar.com, BANJARMASIN – Kelangkaan tabung oksigen mulai membayangi ibu Kota Kalimantan Selatan, seiring penularan kasus Covid-19 yang kian merajalela. Hari ini, Dinas Kesehatan kembali mencatatkan 30 kasus baru Covid-19.

"Mulai kemarin kita telah mengumpulkan seluruh kepala Puskesmas (kapuskesmas) untuk mengisi tabung tabung oksigen yang barangkali pas kosong. Itu adalah bagian dari antisipasi," ujar Kepala Dinkes Banjarmasin, Machli Riyadi, Rabu (7/7).

Kepala Puskesmas Pemurus Baru, Yanuar Diansa menjelaskan bahwa empat stok tabung gas oksigen mereka sempat mengalami kekosongan.

Sesuai arahan Machli, pihaknya langsung mengisi stok tabung berukuran kecil tersebut ke Dinkes Banjarmasin.

"Kalau sudah diisi tinggal ambil. Alhamdulillah Dinas memfasilitasi jadi aman saja," ucapnya.

Namun ia menerangkan bahwa habisnya stok tabung oksigen karena digunakan untuk pasien ISPA.

"Itukan pelayanan rutin jadi ada terapinya untuk kasus ISPA," pungkasnya.

Sementara, Kepala Puskesmas Pekauman Afri mengatakan bahwa stok tabung gas oksigen di tempatnya aman terkendali. Puskesmas di kawasan Banjarmasin Selatan memiliki 10 tabung oksigen. Rinciannya, 7 tabung oksigen kecil, dan 3 besar.

"Dan saat ini masih tersedia," ujarnya.

Senada, Kepala Puskesmas Pekauman Dr Taufik mengatakan ketersediaan tabung gas oksigen di tempatnya juga aman. Rinciannya, 1 ukuran besar dan 1 kecil.

"Aman aja kalau ada juga digunakan untuk pasien sesak napas, ISPA dan TBC," katanya.

Lima hari belakangan, tercatat lonjakan sebanyak 30 kasus baru berdasar hasil tracing dan screening Satgas Covid-19 Banjarmasin.

Satgas pun meningkatkan kewaspadaan terhadap virus Corona. Terutama Covid-19 varian Delta. Namun hingga kini, tidak ada laporan varian D tersebut di Banjarmasin.

"Tentu kita lebih ekstra hati hati," tegas Machli.

Karenanya, pengawasan di jalur penumpang kapal laut telah diperketat. Penumpang kapal laut akan diperiksa secara menyeluruh. Pemeriksaan meliputi surat hasil swab PCR.

“Harus negatif,” ujarnya.

Catat, Bed Corona RSUD Sultan Suriansyah Sudah Penuh!

Atau minimal, surat hasil rapid test antigen dengan hasil negatif. Yang dibuat sehari sebelum keberangkatan menuju Banjarmasin.

“Ini berlaku tidak hanya untuk penumpang. Tapi juga anak buah kapal atau ABK. Keputusan ini juga diamini oleh pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan atau KKP,” ujarnya.

Machli menekankan bahwa penumpang dilarang masuk ke ibu kota Kalsel jika tidak bisa menunjukan surat bebas Covid-19.

Apalagi angka Covid-19 di Kota Banjarmasin juga menunjukan peningkatan sepekan belakangan. Dari sebelumnya hanya 83 kasus, menjadi 110 kasus aktif.

“Pengetatan berjalan selama 24 jam. Ini sudah menjadi komitmen bersama. Tanpa melakukan pengetatan, kami khawatir kecolongan. Sehingga potensi penularan bisa saja terjadi,” ucapnya.

Lebih rinci, pengetatan dimulai setelah keluarnya surat edaran (SE) dari wali kota Banjarmasin dibuat. Ia memastikan SE tersebut akan keluar pada pekan ini.

Ditanya apakah pengetatan juga diberlakukan di pintu masuk lainnya? Misalnya, jalur udara, maupun jalur darat?

Terkait hal itu, Machli mengatakan pengetatan di jalur darat merupakan wewenang Pemerintah Provinsi Kalsel. Dan itu menurutnya dilakukan di perbatasan antar-provinsi.

“Sedangkan di bandara, itu sudah jelas. Baik yang hendak berangkat maupun yang datang, wajib menunjukan surat hasil Swab Tes PCR dengan hasil negatif,” tuturnya.