Kalsel

Semprot BUMD Kalsel, Dewan: Program Sekadar Wacana

apahabar.com, BANJARMASIN –  Komisi II DPRD Kalsel memanggil sejumlah pejabat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) belum…

Anggota Komisi II DPRD Kalsel M Yani Helmi. Foto-net

apahabar.com, BANJARMASIN – Komisi II DPRD Kalsel memanggil sejumlah pejabat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) belum lama ini. Dalam pertemuan itu, DPRD mendengarkan sejumlah penyebab, kenapa BUMD Bangun Banua hingga saat ini masih kalah bersaing dengan sejumlah perusahaan konvensional.

Selain itu, sebagai induk perusahaan yang dimodali pemerintah daerah, Bangun Banua juga di sebut belum mampu menyetorkan pendapatan sesuai target.

Anggota Komisi II DPRD Kalsel M Yani Helmi mengatakan, Bangun Banua mesti berbenah. DPRD Tak ingin sekadar mendengar wacana-wacana yang hanya direncanakan namun tak kunjung dilaksanakan.

“Lakukan, kalau memang punya rencana silakan direalisasikan itu yang penting. Kalau sekedar program saja, kita di Komisi II tidak akan ‘happy’,” ungkapnya, Senin (27/1).

Kontribusi Bangun Banua selama ini terbilang kecil. Misalnya tahun lalu, dari target Rp1,7 miliar Bangun Banua hanya mampu mencapai Rp900 juta.

Yani pun mendesak, perusahaan yang terbilang terlalu lama di ‘zona nyaman’ ini supaya memanfaatkan aset-aset yang dimilikinya.

"Bangun Banua harus bergerak dan bekerja dengan membangun visioner yang jelas, agar mampu mendongkrak PAD. Ada banyak potensi dan peluang yang bisa digarap, dengan menciptakan kreativitas dan inovasi. Selain itu membenahi pengelolaan aset-aset yang ada, seperti dua hotel Batung Batulis dengan menggandeng investor," terang Yani.

Saat dimintai keterangan, Manager Operasional Bangun Banua Khairil Anwar terkesan belum mau berbicara banyak soal target yang akan di laksanakan. Bahkan dia tak mau mengungkapkan berapa target pendapatan Bangun Banua tahun 2020.

“Belum bisa memastikan kita,” katanya

Sama halnya saat di tanya soal investasi baru, Khairil Anwar pun tak bisa menjawab berapa target investasi dari Pemprov Kalsel.

“Belum-belum. Cuma yang perumahan saja itu Rp2-3 M untuk modal pembenahan perumahan,” katanya.

Selain itu, saat rapat pihaknya pun diminta menggenjot pendapatan yang terbilang masih loyo.

Di hadapan dewan, Khairil Anwar berjanji untuk makin meningkatkan bisnis untuk meningkatkan PAD Kalsel. Pihaknya siap menindaklanjuti desakan wakil rakyat dan langkah konkrit yang bisa segera ditindaklanjuti, di antaranya membenahi kedua hotel milik Pemprov membangun usaha property dan apartemen.

Perlu diketahui, Perusda Bangun Banua merupakan induk dari BUMD milik Pemprov Kalsel, namun kontribusinya kalah dibandingkan anak perusahaannya seperti PT Ambangper yang mengelola chanel fee alur barito.

Ambangper dalam setahun mampu menghasilkan PAD hingga mencapai Rp47 miliarsementara cucu perusahaannya PT Dangsanak Sebuku yang dipercaya mengelola bagi hasil bidang migas pulau lari-larian tahun ini bakal mendapatkan rezeki dari pusat. Ditaksir angkanya mencapai RP43 miliar.

Baca Juga:Komisi II DPRD Kotabaru Kawal Proyek Pasar di Kotabaru

Baca Juga:Dugaan Korupsi Dana Desa di Kotabaru, Polisi Kantongi Sejumlah Nama Kades

Reporter: Rizal Khalqi

Editor: Muhammad Bulkini