Kalsel

Sempat Mengkhawatirkan, Kalsel Kembali Nol Kasus Covid-19 Harian

apahabar.com, BANJARMASIN – Per 29 November 2021, Kalimantan Selatan kembali berhasil mencatat tak ada penambahan kasus…

IGD di RSUD Sultan Suriansyah, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Foto-apahabar.com/Saiful Riki

apahabar.com, BANJARMASIN – Per 29 November 2021, Kalimantan Selatan kembali berhasil mencatat tak ada penambahan kasus baru Covid-19 dalam sehari.

Sedangkan berdasar data Dinas Kesehatan Kalsel, jumlah pasien yang berhasil sembuh dari virus menular itu bertambah satu orang.

"Terapkan 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas)," tulis keterangan resmi Satgas Covid-19 Kalsel.

Sebelumnya, kasus Covid-19 di Kalsel sepekan terakhir sempat kembali mengkhawatirkan.

Data dari versi yang sama, per 22-28 November 2021, mencatat ada penambahan kasus baru sebanyak 28 orang.

Meski, pada Selasa (23/11) itu, Kalsel juga sempat mencatat nol kasus baru dan pasien meninggal akibat Covid-19.

Berdasar asesmen Kementerian Kesehatan pada 28 November 2021, situasi Covid-19 di Kalsel berada di level 2.

"Dengan transmisi komunitas rendah, kapasitas respon sedang, dan capaian vaksinasi masih terbatas," kata Anggota Tim Pakar Covid-19 ULM, Hidayatullah Muttaqin dihubungi apahabar.com, Selasa (30/11).

Secara umum, kata dia, risiko infeksi di masyarakat masih rendah karena insiden kasus positif dalam satu minggu hanya 0,65 per 100 ribu penduduk.

Sementara tingkat positivitas hasil tes hanya 0,14 persen.

"Artinya masih memenuhi standar WHO di mana maksimal tingkat positivitas adalah 5 persen," jelasnya.

Kendati begitu, dia bilang perkembangan kasus konfirmasi sepekan terakhir mengalami peningkatan. Dibanding periode 15-21 November yang hanya mencatat 13 kasus terkonfirmasi.

"Artinya kasus konfirmasi pada pekan tersebut meningkat dua kali lipat atau naik 115 persen dibandingkan satu minggu sebelumnya," ujarnya.

Pertumbuhan kasus ini juga memutus tren penurunan kasus Covid-19 di Kalsel selama 15 pekan sejak pertengahan Agustus lalu.

Dia berharap dalam satu pekan ke depan tidak terjadi pertumbuhan kasus positif yang lebih tinggi dari pekan tersebut.

"Di sinilah peran penting masyarakat dalam hal berpartisipasi aktif menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan ikut menyukseskan program vaksinasi," tekannya.

Di sisi lain, menurutnya sangat penting melakukan tracing dan testing untuk memitigasi penularan yang lebih luas.

Selain itu, pastikan adanya penduduk rentan yang terinfeksi untuk secepatnya mendapatkan perawatan di rumah sakit.

"Langkah ini sangat diperlukan di tengah munculnya varian Omicron yang cukup mengkhawatirkan di Afrika Selatan yang telah menyebar ke 10 negara," pungkasnya.

Sampai data terbaru Dinkes Kalsel, jumlah pasien dirawat mencatat sebanyak 29 orang. Sedang 13 lainnya masih dinyatakan suspek.