Hot Borneo

Sempat Menggila, Serangan Hama Tungro Kalsel Diklaim Mereda

apahabar.com, BANJARBARU – Sempat menggila, kini serangan hama tungro di Kalimantan Selatan perlahan mulai mereda. Sejak…

Seorang warga Lepasan mengangkut karung berisi padi yang baru saja dipanen, Selasa (27/8). Beberapa hektare padi di desa tersebut diserang tungro yang menyebabkan produksi sedikit menurun. Foto-apahabar.com/Bastian Alkaf

apahabar.com, BANJARBARU – Sempat menggila, kini serangan hama tungro di Kalimantan Selatan perlahan mulai mereda.

Sejak beberapa pekan terakhir, upaya pengendalian terus dilakukan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Provinsi Kalsel.

Dengan melibatkan jajaran Dinas Pertanian kabupaten serta petani setempat, hasilnya luasan tanaman terdampak terus berkurang.

Bahkan wilayah Kurau Kabupaten Tanah Laut yang pertama diserang tungro kini diklaim sudah kembali hijau.

"Saat ini tinggal 20 persen saja [serangannya], kita punya tim pengendalian hama," kata Kepala Dinas TPH Kalsel, Syamsir Rahman, Selasa (15/6).

Dia optimis serangan hama tungro ini tidak memengaruhi produksi padi Kalsel tahun 2022.

Pada 2021 lalu, Kalsel mampu produksi 1,04 juta ton gabah kering giling dari seluas 255 ribu hektare.

Selain diakibatkan perubahan iklim, Syamsir bilang serangan hama tungro juga akibat petani yang tidak merawat lahannya dengan baik.

"Saat panen tidak langsung dibersihkan lahannya, lalu datang air yang menggenang itu. Kemudian juga karena varietas yang ditanam itu itu saja, seperti siam unus, ini cepat terkena serangan," jelasnya.

Berdasarkan data Dinas TPH Kalsel, serangan hama melanda tanaman padi di sejumlah daerah. Di antaranya Kabupaten Barito Kuala, Tanah Laut, dan Banjar. Wilayah ini merupakan sentra produksi padi di Bumi Lambung Mangkurat.