Sempat Ditutup Akibat Longsor, Jalan Raya Ambarawa-Magelang-Semarang Sudah Bisa dilewati Kembali

Jalan raya Ambarawa Magelang dan Temanggung sempat lumpuh akibat tanah longsor di Pingit, Pringsurat, Temanggung.

Longsor Pringsurat, Temanggung, jalan sudah bisa dilewati. (Foto: Dok. BPBD Temangggung untuk apahabar.com)

apahabar, TEMANGGUNG - Jalan raya Ambarawa Magelang dan Temanggung sempat lumpuh akibat tanah longsor di Pingit, Pringsurat, Temanggung.

Meski demikian, Kapolres Temanggung, AKBP Agus Puryadi mengatakan arus lalu lintas di jalur Jogja-Magelang-Semarang tepatnya di Dusun Ngebong, Desa Pingit, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung sudah bisa dilewati.

"Seketika setelah tanah longsor, arus lalu lintas kendaraan di jalur Jogja-Magelang-Semarang memang sempat lumpuh. Bahkan, kemacetan tidak terelakkan," kata AKBP Agus Puryadi saat dihubungi apahabar.com, Selasa (28/3).

Baca Juga: Cuaca Ekstrem, Rumah Tertimbun Longsor di Citeureup

Lebih lanjut, Agus menuturkan, tertutupnya jalan tersebut cepat teratasi karena pihaknya bahu-membahu membersihkan material tanah akibat longsor yang menutup badan jalan.

"Sejak Senin 27 Maret 2023, kami bekerjasama dengan warga sekitar mengatasi longsor, sehingga hari ini lalu lintas sudah kembali normal," katanya.

Meski jalur sudah dibuka, pihak kepolisian tetap memberlakukan upaya rekayasa lalu lintas dengan menyediakan jalur alternatif serta pengalihan arus.

Menurut Agus, rekayasa jalan tersebut dilakukan tujuannya adalah agar tidak terjadi penumpukan arus kendaraan dari dan menuju Semarang.

Baca Juga: Akibat Longsor, Jembatan Darurat Bogor-Sukabumi Tak Bisa Dilintasi Mobil

“Dari arah Magelang-Semarang kami sediakan jalur alternatif melalui Pasar Pingit. Sebaliknya, dari Semarang-Magelang pengendara bisa melintasi jalur alternatif Grabag,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Toifur Hadi, menjelaskan berdasar hasil pendataan yang dilakukan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Namun, Toifur mengatakan kerugian material ditafsir mencapai sekitar Rp50 juta akibat satu rumah warga hancur diterjang material longsoran tanah. Selain itu, longsor yang terjadi di Temanggung tersebut disebabkan hujan dalam intensitas tinggi dan berkelanjutan.

Baca Juga: Tebing 7 Meter Longsor Timpa Rumah di Caringin

Selain itu, longsor juga menyebabkan kerugian material berupa kerusakan satu unit rumah berukuran 4x6 meter milik warga atas nama Fatono asal Dusun Demangan.

“Sejak siang petugas gabungan juga terus bahu-membahu membersihkan material tanah yang menutup akses jalan Magelang-Semarang sehingga menyebabkan kendala arus lalu lintas,” jelasnya.