Semarak Pawai Obor Sambut Iduladha di Kecamatan Baamang Kotim

Sebanyak 30 peserta baik dari tingkat pelajar, organisasi, hingga kalangan umum mengikuti dengan penuh antusias, memgikuti pawai obor

Reflika jemaah haji yang menaiki hewan unta dipamerkan oleh salah satu peserta Pawai Obor, yang digelar oleh PHBI dengan Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Kecamatan Baamang yang bekerja sama dengan Kecamatan Baamang. Minggu (16/6/2024). Foto: bakabar.com/Ilhamsyah Hadi

bakabar.com, SAMPIT - Temaram cahaya obor menerangi sepanjang jalan Cristophel Mihing Kota Sampit, mewarnai pelaksanaan pawai obor ke XI dalam rangka menyambut Iduladha 1445 Hijriyah yang digelar Pemkab Baamang, Minggu (16/6) malam.

Kilauan cahaya dari ribuan obor ini tentunya memberikan hiburan tersendiri bagi ribuan masyarakat Sampit yang menyaksikan pawai di sepanjang rute yang dilalui.

Sejumlah peserta lainnya juga membawa lampion aneka warna maupun sejumlah hiasan huruf hijaiyah diterangi cahaya obor. 

Tercatat sebanyak 30 peserta baik dari tingkat pelajar, organisasi, hingga kalangan umum mengikuti dengan penuh antusias, dalam rangka turut menyemarakkan syiar menyambut Iduladha ini.

Tidak hanya membawa obor, sejumlah peserta seperti dari kalangan anak-anak dengan pakaian ihram juga membawa miniatur masjid, maupun miniatur Ka’bah.

"Kegiatan pawai obor ini merupakan agenda rutin Panitia Hari Besar Islam (PHBI) dengan Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Kecamatan Baamang yang bekerja sama dengan Kecamatan Baamang dengan berjumlah peserta kurang 1700 orang yang ikut pawai ini," kata Dadang H Syamsu, selaku Ketua Panitia Pawai Obor

"Diharapkan kegiatan ini bermanfaat baik bagi Pemerintah Kabupaten dan juga Kecamatan Baamang mempromosikan program wisata,” imbuhnya.

Sementara itu, Camat Baamang, Sufiansyah mengatakan, selain agenda rutin, kegiatan tersebut bertujuan untuk mempererat jalinan silaturahmi dan memupuk rasa persaudaraan antar umat beragama. 

"Saya berterimakasih dengan semua pihak, Pemkab yang memberikan izin serta para donatur yang mendukung penuh sampai kegiatan ini berjalan sesuai dengan yang diinginkan bersama,” paparnya.

Iring-iringan peserta pawai obor di Kecamatan Baamang. Minggu (16/6/2024). Foto; bakabar.com/Ilhamsyah Hadi

Sufiansyah menambahkan, pawai obor ini diharapkan dapat menghidupkan kembali nilai- nilai religius warga Baamang khususnya, dan masyarakat Kotim umumnya, yang sudah lama ditinggalkan, yaitu obor sebagai sarana penerangan tempo dulu. 

Sementara itu, sehubungan dengan melestarikan budaya, pawai obor maupun lampion seharusnya tradisi yang patut dipertahankan.

Kenyataannya dalam setiap tahun, hanya satu kecamatan yang menggelar mempertahankannya.

Padahal kegiatan itu merupakan salah satu warisan yang seharusnya diperhatikan oleh pemerintah setempat dalam menjaga serta mengembangkannya. 

Namun kenyataannya, hanya Kecamatan Baamang yang mempertahankan budaya pawai obor tersebut.

Sampit sebagai Ibukota Kotim yang dijadikan sebagai kota wisata, dengan mempertahankan budaya pawai obor.