Penyanderaan Kapten Philip

Blunder TNI-Polri di Pembebasan Pilot Susi Air Kapten Philip

Pilot Susi Air Kapten Philip tak kunjung dibebaskan oleh kelompok Egianus Kogoya atau Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat dan Organi

Pimpinan TPNPB-OPM Eghianus Kogoya. FOTO/Doc.TPNPB-OPM

apahabar.com, JAKARTA - Pilot Susi Air Kapten Philip tak kunjung dibebaskan kelompok Egianus Kogoya atau Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat dan Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Terbaru, Egianus secara terang-terangan membantah telah meminta uang tebusan sebesar Rp5 miliar guna membebaskan pilot asal Selandia Baru tersebut. 

"Tahun 2023 bulan Juli tanggal 7, kami keluarkan sikap peringatan, tentara Indonesia mengatakan bahwa Kodam 3 Egianus Kogoya minta uang Rp5 miliar, itu omong kosong. Saya tidak pernah meminta uang itu," ujar Egianus dalam video yang disebar pihak TPNPB-OPM, Sabtu (9/7).

Baca Juga: OPM Buka Negosiasi Pembebasan Kapten Philip, Menhan Prabowo Bungkam!

TPNPB-OPM, kata Egianus, menyandera Philip bukan untuk uang tebusan, melainkan meminta Papua merdeka. "Saya tahan pilot hanya untuk Papua merdeka. Indonesia mau kasih uang 5 miliar. 10 miliar, atau berapa pun kami tak akan terima," ujarnya.

Menanggapi video Egianus Kogoya, Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom menambahkan bahwa TNI dan Polri telah melakukan blunder.

"Karena TNI Polri keluarkan pernyataan yang keliru, maka Panglima Egianus kembali tegaskan bahwa sandera tetap bersama mereka, tak jadi dibebaskan," ujarnya kepada apahabar.com, Minggu (9/7).

Sembom kembali menekankan pemerintah Indonesia untuk bernegosiasi dengan TPNB-OPM di tempat netral. Dan ada pihak ketiga yang netral untuk memediasi.

"Di tempat netral yang kita tentukan, kita sudah siapkan tim lobi," jelasnya.

Baca Juga: Celetuk Anak SD ke Jokowi: Kenapa Ibu Kota Tidak Dipindah ke Papua?

Sebagaimana diketahui, Polda Papua telah mengeluarkan pernyataan bahwa TPNPB-OPM pimpinan Egianus Kogoya meminta uang tebusan Rp5 miliar untuk membebaskan Kapten Philip. Benarkah?

Dikonfirmasi soal itu, Kepala Bidang Humas Polda Papua, Komisaris Besar Ignatius Benny saat dihubungi apahabar.com, Minggu (9/7) berkata, "Terkait uang tebusan, itu bargaining (tawar-menawar) pemerintah," singkat Benny.  

Benny lantas mengarahkan media ini menghubungi Kepala Satuan Tugas Humas 'Damai Cartenz', Kombes Pol Charles Go. Charles lalu memberikan sebuah pernyataan tertulis yang berisi sederet pernyataan Satgas Damai Cartenz. 

"Ancaman pembunuhan Pilot Susi Air yang disandera KKB hingga saat ini, hanyalah ancaman dari kelompok KKB lain yang bukan bagian dari kelompok KKB Egianus Kogoya," jelas Charles.

Di Papua, Kata Charles, bukan hanya ada kelompok Egianus Kogoya. "Kelompok kriminal bersenjata yang ada di Papua terdiri dari berbagai macam kelompok. Bukan satu kelompok saja."

Baca Juga: Kopassus, OPM, dan Kapten Philips

Dan yang menyampaikan ultimatum terhadap ancaman pembunuhan Pilot Susi Air, menurutnya adalah kelompok Jefry Pagawaak.

"Kelompok ini meng-upload ultimatum ancaman itu dengan menggunakan akun atas nama NT dan NT merupakan kelompok dari Intan Jaya,” ungkapnya.

Satgas Damai Cartenz, kata dia, melihat beberapa kelompok KKB lain berupaya untuk memanfaatkan momentum penyanderaan Philip. Merekalah yang disebutnya telah menyampaikan berita-berita yang tidak dapat dipercaya publik.

Jefry Pagawak sendiri yang memberi ultimatum ancaman pembunuhan Kapten Philip, kata dia, bertempat tinggal di Negara Papua New Guinea (PNG) dan telah menjadi incaran atau DPO Polri.

Baca Juga: OPM Bantah Eksekusi Kapten Philips 1 Juli

"Apabila yang bersangkutan [Jefry] ada dalam pantauan Polri, akan dilakukan tindakan penegakan hukum. Sementara akun yang meng-upload ultimatum tersebut adalah Citivis karena setahun yang lalu pernah ditangkap dan baru bebas beberapa bulan yang lalu," jelasnya.

Setidaknya sampai 2 Juli kemarin, Satgas Damai Cartenz memastikan bahwa Kapten Philip dalam kondisi sehat. Proses negosiasi yang diinisiasi oleh kapolda Papua dan panglima Kodam setempat menggandeng pihak Gereja maupun pemerintah daerah sudah berjalan. "Namun masih dalam konteks yang masih berkembang,” ujarnya.

Baca Juga: Negosiasi Kapten Philip Berlanjut, OPM: Presiden Jokowi Bijak

Terbaru, Satgas Damai Cartenz melaporkan juga telah mengamankan seorang mata-mata kelompok pimpinan Egianus Kogoya di Kenyam, Kabupaten Nduga.

"Memang benar Ops Damai Cartenz telah mengamankan salah satu mata-mata dari KKB pimpinan Egianus Kogoya dan untuk saat ini masih dilakukan penyelidikan oleh penyidik," jelasnya.

Di tempat terpisah, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto hanya menatap jurnalis media ini saat pertanyaan mengenai komitmen pemerintah menggunakan pendekatan non-militer dalam operasi pembebasan Kapten Philip dilontarkan. Mantan komandan jenderal Kopassus tersebut sempat berdiam sesaat, namun tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya.