Kelangkaan Minyakita

Selain Tindak Mafia Migor, Pengamat: Hentikan Gimik Politik

Ekonom Senior Indef Didin S Damanhuri mengungkapkan dugaan keterlibatan mafia minyak goreng yang menyebabkan kelangkaan produk MinyaKita.

Mulai langka, harga Minyakita lebihi HET. Foto-apahabar.com/Hasan

apahabar.com, JAKARTA – Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Didin S Damanhuri mengungkapkan dugaan keterlibatan mafia minyak goreng yang menyebabkan kelangkaan produk MinyaKita.

Menurutnya, pemerintah jangan hanya menambah pasokan dari produk MinyaKita, namun harus menindak pihak-pihak yang dianggap bertanggungjawab atas kelangkaan tersebut.

“Jangan hanya disampaikan untuk pemberitaan, tapi harus ditindak secara tegas,” ujarnya kepada apahabar.com, Jumat (10/2).

Baru-baru ini Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut telah menambah pasokan minyak goreng subsidi MinyaKita dari kuota sebelumnya sebanyak 300 ribu ton menjadi 450 ribu ton per bulan.

Baca Juga: Menimbun MinyaKita, Luhut Pastikan akan Ditindak Tegas

Penambahan pasokan tersebut dilakukan sebagai langkah pemerintah untuk mengatasi masalah kelangkaan MinyaKita di pasaran.

Namun Didin menilai penambahan pasokan tidak akan mengatasi persoalan kelangkaan. Menurutnya, pemerintah harus bertindak terhadap para pelaku yang dianggap bertanggungjawab atas kelangkaan tersebut.

“Seharusnya pemerintah sudah mengetahui penimbun itu, tapi kenapa tidak bisa dilakukan pembongkaran penimbunan itu, dan sekaligus dugaan adanya kartel di minyak goreng,” jelasnya.

Baca Juga: Prof Didin Terbitkan Buku Bertema 'Nusantaranomics'

Selama ini, kepolisian sudah beberapa kali melakukan penindakan atas kasus penimbunan minyak goreng. Menurut Didin, hal itu menunjukan bahwa pemerintah telah mengetahui adanya pihak-pihak yang terlibat.

“Harusnya ditindak supaya jera, jadi jangan dipermainkan hanya untuk pemberitaan politik, sehingga jika terjadi gejolak lalu ditangani dibuat seolah-olah menjadi stabil,” tutupnya.