News

Selain Pameran Bus, Busworld Akan Jadi Sarana Edukasi Keselamatan dan Elektrifikasi

apahabar.com, JAKARTA – Pameran Busworld South East Asia (SEA) yang diadakan pada 5-7 Oktober 2022 akan…

Busworld apahabar.com/Adit

apahabar.com, JAKARTA – Pameran Busworld South East Asia (SEA) yang diadakan pada 5-7 Oktober 2022 akan menjadi sarana edukasi terkait keselamatan dan elektrifikasi.

Selama pelaksanaan, event yang berlangsung selama 3 hari itu akan dibagi menjadi tiga sesi yakni Transport Improvement (WhyBus Is Better), Elektrifikasi, dan sesi Ekplorasi.

Edukasi Meningkatkan Keselamatan

Kecelakaan bus juga sering terjadi di jalanan. Seperti pada kecelakaan bus Primajasa yang bertabrakan dengan truk di Tol Purbaleunyi pada Hari Minggu (18/9).

"Meningkatkan keselamatan untuk penumpang juga sangat penting. Hal ini agar pengunjung berpikir dengan kemajuan teknologi pada bus, tentunya membuat keamanan bagi para penumpang lebih terjamin," ujar Felix, perwakilan dari Instran, Selasa (20/9).

Meski begitu, ia juga mengingatkan bahwa kecelakaan yang terjadi tidak selalu faktor bus.

"Suatu kecelakaan tidak selalu karena faktor bus. Bisa jadi faktor pengemudi sudah baik, namun ada faktor jalan," tukasnya.

Meski begitu, Ia juga mengaku perlunya meningkatkan kualitas dari para supir bus agar lebih baik.

"Selain dari segi teknis, kita juga perlu melihat latar belakang atau psikilogi dari pengemudi untuk meningkatkan keselamatan. Untuk saat ini saja SDM kita soal pengemudi bus memang perlu ditingkatkan," jelas Felix.

Statistik Kecelakaan dan Dampak Kecelakaan pada Bus lebih besar

"Statistik untuk kecelakaan sebenarnya 70 persen dari kendaraan beroda dua. Sementara untuk bus itu angkanya kecil, hanya 1 persen saja. Namun, karena bus memiliki bobot yang lebih berat, jadi fatalitasnya lebih tinggi," kata Anthony perwakilan Organda.

Sommy Lumadjeng selaku Ketua Umum Askarindo, ikut menjelaskan pentingnya keselamatan pada bus.

"Kendaraan atau bus-bus sekarang ada uji guling. Kendaraan tersebut harus sesuai dengan norma atau standarisasi. Jika dari perhitungan tidak lulus, maka kendaraan itu tidak bisa ada di jalanan," tegas Sommy.

"Norma keselamatan harus dijunjung tinggi, karena yang kita angkut manusia bukan kambing," tambahnya.

Mendukung Keputusan Pemerintah Menuju Era Elektrifikasi

Selain itu pameran Busworld juga dikatakan mendukung keputusan pemerintah untuk mempercepat era Elektrifikasi.

Ketika ditanya apakah bus listrik lebih murah daripada bus dengan bahan bakar diesel mereka menegaskan hal itu bukan prioritas utama.

"Perhitungannya (bus listrik lebih murah atau tidak) belum ada, karena prioritas utama kami adalah bagaimana agar penurunan penggunaan gas emisi dan greenenvironment tercapai," klaim Sommy.

Meski begitu, Gonggomtua Sitanggang ikut menambahkan terkait pertanyaan tersebut.

"Bus Listrik sebenarnya akan jauh lebih murah dari bus berbahan bakar diesel, apalagi dari segi perawatan. Selain itu pemerintah pada tahun 2030, 90 persen dari bus itu harus sudah listrik," ujarnya.

Sebagai info tambahan, Bus sendiri tidak terpengaruh akan krisis semi konduktor seperti pada kendaraan lainnya. Begitu pula dengan mesin Euro4. Karena sebelumnya sudah banyak APM yang produknya menggunakan mesin Euro4.

Desain Model Bus Indonesia Sudah Menjadi Acuan Untuk Bus di Luar Negeri

Terkait model, Sommy mengakui bus di Indonesia sudah memiliki desain yang bagus, bahkan diakui di luar negeri.

"Bagi rakyat Indonesia model bus itu paling penting. Jika modelnya bagus, rakyat akan ikut senang. Meski mereka tidak menaiki bus itu, mereka akan merasa bus itu milik mereka. Bus di Indonesia sudah punya Style Sendiri," tutupnya.