Sekwan DPRD Balangan Dorong Penguatan Riset Lewat ICRIP 2025

Sekretaris DPRD Kabupaten Balangan, H. Tamrin, menghadiri ICRIP 2025 dan 8th International Seminar on Wetlands Environmental Management

Oleh Fikri
Sekretaris DPRD Kabupaten Balangan, H. Tamrin, menghadiri ICRIP 2025 dan 8th International Seminar on Wetlands Environmental Management

bakabar.com, PARINGIN - Sekretaris DPRD Kabupaten Balangan, H. Tamrin, menghadiri The 2nd International Colloquium on Research, Innovation, and Publishing (ICRIP) 2025 serta 8th International Seminar on Wetlands Environmental Management yang diselenggarakan di Gedung Budaya Paringin, Rabu (20/11/2025).

Forum ilmiah berskala internasional tersebut mengangkat tema “Revitalizing Buffer Areas for the New National Capital City through Research, Innovation, and Publishing”. Kegiatan melibatkan berbagai perguruan tinggi, lembaga penelitian, serta mitra pemerintah dan sektor swasta.

Dalam sambutannya, H. Tamrin menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ilmiah internasional di Kabupaten Balangan. Ia menilai forum ini strategis untuk memperkuat kualitas riset, inovasi, dan publikasi sebagai fondasi pengambilan kebijakan pembangunan daerah.

“Kegiatan seperti ini sangat penting, tidak hanya bagi akademisi, tetapi juga untuk pemerintah daerah. Hasil riset dan inovasi memberikan masukan berharga bagi kebijakan yang lebih tepat sasaran, terutama terkait pengelolaan lingkungan dan penguatan wilayah penyangga IKN,” ujar H. Tamrin.

Ia juga mendorong penguatan kolaborasi antara pemerintah daerah, akademisi, dan sektor swasta agar hasil penelitian dapat diimplementasikan secara nyata dalam pembangunan Balangan, khususnya pada aspek lingkungan, tata ruang, dan pemberdayaan masyarakat.

“Harapan kami, melalui forum internasional ini, Balangan semakin dikenal sebagai daerah yang terbuka terhadap pengembangan ilmu pengetahuan. Generasi muda diharapkan terdorong untuk meningkatkan kapasitas dan berkontribusi melalui riset yang berdampak,” tambahnya.

Pelaksanaan ICRIP 2025 di Balangan menjadi bukti komitmen daerah dalam mendukung riset dan inovasi sekaligus membuka peluang kerja sama internasional untuk memperkuat pembangunan lokal. Kegiatan ini diikuti peneliti, dosen, mahasiswa, dan berbagai institusi yang fokus pada isu lingkungan serta pengelolaan lahan basah.