Relax

Sekolah Mulai Masuk, Pahami Cara Aman Bonceng Anak saat Naik Motor

apahabar.com, JAKARTA – Kemacetan merupakan salah satu esensi paling kental di Indonesia, yang tak bisa dihindarkan….

Motor seringkali dipakai sebagai armada untuk beragam aktivitas keseharian, mulai dari berangkat bekerja hingga mengantar anak ke sekolah. (Foto: dok. AHM)

apahabar.com, JAKARTA - Kemacetan merupakan salah satu esensi paling kental di Indonesia, yang tak bisa dihindarkan.

Maka dari itu, tidak sedikit dari masyarakat memilih untuk naik kendaraan, khususnya sepeda motor untuk mencapai destinasi.

Motor seringkali dipakai sebagai armada untuk beragam aktivitas keseharian, mulai dari berangkat bekerja hingga mengantar anak ke sekolah.

Namun, terkadang keselamatan dan keamanan dipandang sebelah mata, khususnya ketika sedang membonceng buah hati tercinta.

Contoh paling mudah adalah membonceng anak kecil di posisi depan saat mengantar sekolah atau sekedar berkeliling.

Hal ini tentunya tidak dianjurkan, karena menimbulkan potensi bahaya tersembunyi atas kondisi tersebut.

Untuk itu, orang tua perlu mengetahui cara yang aman saat membonceng anak kecil ketika sedang berkendara.

"Kalau melihat kebiasaan masyarakat Indonesia saat membonceng anak kecil di posisi depan itu tidak benar. Karena usia, tinggi badan dan posisi kaki anak sudah sampai atau belum (untuk menginjak pijakan) itu sangat penting,” buka Sonny Susmana, Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), saat dihubungi apahabar.com, Rabu (27/7/2022).

Ia juga menekankan, bahwa anak kecil di bawah usia 10 tahun tidak boleh berada di posisi depan, karena membawa anak tidak seperti saat sedang membawa barang.

Alat Keamanan

Selain posisi duduk, pria berkacamata ini juga mengingatkan pentingnya alat-alat keamanan untuk menjaga keselamatan anak saat dibonceng motor.

"Kalau mau aman membawa anak kecil, pakai safety belt spesialis untuk motor. Anak kecil kalau naik motor biasanya sering mengantuk jadi selalu pakaikan jaket, helm dan sarung tangan,” terang pakar Road Safety ini.

Sonny juga menjelaskan, bahwa saat membonceng anak demi menjaga keselamatan, selalu berkendara dengan kecepatan di bawah rata-rata dan jarak yang ditempuh saat membonceng anak jangan terlalu jauh.

“Ini yang sering disalahgunakan dan diabaikan pengendara, jarak yang boleh ditempuh saat membonceng anak kecil harus di bawah 5 kilometer,” tegas Sonny

Ia pun mengimbau, bila menaruh anak di posisi depan sangat berbahaya, karena bisa mendapatkan risiko paling fatal saat terjadi sesuatu, seperti pengereman mendadak.

Selain itu, fokus pengendara motor saat terjadi pengereman seharusnya pada stang dan kendaraannya, tetapi jika ada anak kecil di depannya tentu akan memecah konsentrasi. Jadi sayangi anak kita dengan mencari aman saat berkendara ya.

(Adit)