Kalsel

Sekeluarga Dokter di Banjarmasin Terkonfirmasi Covid-19, Klaster Baru Mengancam

apahabar.com, BANJARMASIN – Jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Banjarmasin terus bertambah. Penambahan kasus berkorelasi…

Kota Banjarmasin masih menyisakan dua zona merah Covid-19. Foto: apahabar.com/Bahaudin Qusairi

apahabar.com, BANJARMASIN – Jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Banjarmasin terus bertambah.

Penambahan kasus berkorelasi erat dengan tingginya penyebaran Covid-19 di lingkungan keluarga atau klaster keluarga.

Di Kelurahan Pelambuan, misalnya, terdapat lima anggota keluarga yang terpapar Covid-19. Sang kepala keluarga berprofesi sebagai doktor.

"Pelambuan zona merah Covid-19,” ujar Kepala Dinkes Banjarmasin, Machli Riyadi kepada apahabar.com, Jumat (18/12).

Mereka semua bisa digolongkan sebagai klaster keluarga mengingat ada lebih dari satu anggota keluarga terinfeksi Covid-19.

"Yang kita temukan lebih dari satu anggota keluarganya terinfeksi Covid-19. Ada yang berdua, bertiga dan lima orang," ungkap Machli.

Machli menyampaikan sebagian pasien yang termasuk dalam kategori klaster keluarga umumnya orang tanpa gejala.

"Kalau dilihat daerah lain lama sudah klaster keluarga ini, tapi di kita termasuk baru," katanya.

Untuk itu Machli menerangkan telah memprioritaskan pihaknya untuk mengantisipasi lonjakan kasus pada klaster keluarga.

Caranya, dengan mendekati keluarga dengan program pendekatan sosial berskala kecil (PSBK). Program ini dilakukan 26 Puskesmas yang tersebar di penjuru Kota Seribu Sungai.

"Kita mengoptimalkan petugas di Puskesmas untuk mengedukasi kepada keluarga," pungkasnya.

Machli mengungkapkan zona hijau bertahan hanya dua bulan. Setelahnya dua kelurahan, salah satunya Pelambuan, berubah menjadi zona merah atau berisiko tinggi penularan Covid-19.

Selain Pelambuan, Kelurahan Pemurus Dalam di Banjarmasin Selatan juga berubah menjadi zona merah Covid-19.

"Pelambuan ini zona hijau berubah merah dan Pemurus Dalam zona kuning berubah merah karena adanya klaster keluarga," ucapnya.

Kendati demikian, Machli menyarankan untuk pasien Covid-19 yang berada dalam satu keluarga untuk menjalani isolasi di rumah karantina.

Hal ini, kata Machli, juga untuk memperhatikan psikologi orang yang tak terinfeksi Covid-19 di lingkup keluarga itu.

"Analisisnya begitu akan berdampak kepada orang di rumah jika ada pasien Covid-19 karantina mandiri di rumah," imbuhnya.

Sebagai informasi tambahan, Banjarmasin memiliki 3.841 pasien Covid, 107 di antaranya kasus aktif, 3.559 sembuh, dan 175 meninggal dunia.