Sejurus Kisah di Balik Hari Glaukoma Sedunia

Tanggal 12 Maret diperingati sebagai Hari Glaukoma Sedunia

Ilustrasi penderita glaukoma (Foto: Ners Unair)

apahabar.com, JAKARTA – Tanggal 12 Maret diperingati sebagai Hari Glaukoma Sedunia. Momentum yang lahir sejak 2008 ini bertujuan meningkatkan kesadaran dalam mencegah penyakit penyebab kebutaan itu.

Adalah Organisasi Glaukoma Sedunia, yang kali pertama mencetuskan ide peringatan tahunan tersebut. Tak butuh waktu lama bagi lembaga itu untuk merealisasikan gagasannya.

Ide yang demikian lahir pada 6 Maret. Hanya berselang enam hari setelahnya, atau tanggal 12 Maret, ditetapkanlah sebagai Hari Glaukoma Sedunia.

Uniknya, peringatan tersebut tidak cuma dirayakan sehari. Melainkan, diperingati selama tujuh hari berturut-turut. Sebab itulah, momen ini disebut juga dengan istilah World Glaucoma Week.

Glaukoma sendiri merupakan sebuah kondisi adanya peningkatan tekanan intraokuler yang lantas menyebabkan degenerasi saraf optik atau kelainan pandang. Gangguan ini lazimnya menjangkiti usia di atas 40 tahun.

Hingga kini, masih belum ada obat untuk mengobati glaukoma. Kendati demikian, kehilangan penglihatan atau kebutaan karena glaukoma bisa dicegah selama mendapatkan pengobatan dini.

Itulah sebabnya, penting untuk memeriksakan mata secara teratur. Terlebih bagi orang berusia di bawah 40 tahun, pemeriksaan sebaiknya dilakukan setiap 2 - 4 tahun sekali. Adapun di atas umur tersebut, disarankan untuk melakukan pemeriksaan setiap 1 - 2 tahun sekali.

Memeriksakan mata ke dokter saja belum cukup, glaukoma juga mesti dicegah lewat makanan yang dikonsumsi. Karena itu, sebaiknya konsumsilah sayuran berdaun hijau 1,5 porsi tiap hari.