Kalsel

Sejumlah Rumah Sakit dan Klinik di Banjarmasin Mulai Turunkan Tarif Tes PCR

apahabar.com, BANJARMASIN – Usai Kementerian Kesehatan menerbitkan edaran batas tinggi harga tes polymerase chain reaction atau…

Petugas medis mengambil sampel swab PCR. Foto: Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN - Usai Kementerian Kesehatan menerbitkan edaran batas tinggi harga tes polymerase chain reaction atau PCR, sejumlah rumah sakit dan klinik di Banjarmasin terpantau mulai menurunkan tarif tes PCR.

Misalnya, Rumah Sakit Siloam, yang mulai menetapkan harga tertinggi tes swab PCR. Di situs resmi mereka, diumumkan jika tarif ini mulai berlaku, Rabu (18/8).

Mereka juga menjanjikan hasil tes bisa keluar dalam waktu 1×24 jam dengan tarif Rp 525.000.

Begitu pula di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin telah ikut menurunkan tarif tes swab PCR.

Direktur Utama RSUD Ulin Banjarmasin, Hj Suciati mengatakan pemberlakuan PCR dengan harga baru itu mulai kemarin, Kamis (19/8). Untuk layanan tes dia bilang hanya satu. Jika datang lebih pagi maka hasil tes bisa diambil siang hari.

"Dari kemarin sudah turun dari sebelumnya Rp 900 ribu. Layanannya cuma satu, kalau datang pukul 08.00 bisa selesai pada pukul 14.00 Wita," kata Suciati.

Sementara itu di Kimia Farma juga memberlakukan harga serupa, yakni Rp 525 ribu namun hasil tes baru bisa didapat setelah tiga hari.

Kemudian di Tirta Medical Center yang memiliki cabang di sejumlah kabupaten di Kalsel terpantau telah menerapkan harga Rp 500 ribu. Namun mereka juga menyediakan fasilitas tes PCR dengan hasil sehari atau sameday dengan tarif Rp 789 ribu.

Kepala Cabang Tirta Medical Center Banjarmasin, dr Maulida Angraini, mengatakan harga tersebut mulai diberlakukan sejak hari ini, Jumat (20/8).

Penetapan harga itu bilangnya sesuai dengan putusan Presiden yang menetapkan harga paling mahal tes PCR sebesar Rp 525 ribu di luar pulau Jawa.

Di Tirta Medical sendiri katanya bisa melayani 700-800 sampel per hari. Sampel itu didatangkan dari sejumlah perusahaan dan rumah sakit yang menggandeng kerja sama.

"Kita juga melayani di maskapai penerbangan, Halodoc dan beberapa perusahaan lainya," kata Maulida.

Dari pantauan media ini sementara Tirta Medical mematok tarif paling rendah, yakni selisih Rp 25 ribu.