Kalsel

Sejumlah Guru di Banjarbaru Positif Covid-19, Aktivitas 2 Sekolah Dihentikan

apahabar.com, BANJARBARU – Aktivitas di dua sekolah di Banjarbaru dihentikan sementara setelah diketahui sejumlah gurunya dinyatakan…

Ilustrasi sekolah belajar tatap muka. Foto: minews.com

apahabar.com, BANJARBARU – Aktivitas di dua sekolah di Banjarbaru dihentikan sementara setelah diketahui sejumlah gurunya dinyatakan positif Covid-19.

Kedua sekolah itu yakni SDN 1 Sungai Besar dan SMAN 1 Banjarbaru.

“Aktivitas di dua sekolah itu kita hentikan dulu karena di dua sekolah itu dilakukan penyemprotan disinfektan, kita sterilkan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, Rizana Mirza saat ditemui apahabar.com di kantornya, Jumat (27/11/2020) siang.

Kondisi terkini dari guru yang terpapar Covid-19 tersebut, kata Rizana, termasuk orang dikategorikan tanpa gejala atau OTG oleh karenanya kondisi saat ini stabil.

Saat ini masih dilakukan tracking dan tracing dari guru yang positif. Sehingga bukan tidak mungkin akan ditemukan lagi guru yang positif.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru Rizana Mirza. Foto-apahabar.com/Nurul Mufidah

“1 orang guru positif di SDN 1 Sungai Besar, masih dilakukan tracking,” jelasnya.

Sedangkan untuk di SMAN 1 Banjarbaru, ditotalnya ada 5 guru yang positif usai tracking dan tracing menggunakan tes usap atau swab test dilakukan.

“Di SMAN 1 ada 1 orang guru [awalnya], kemudian kita swab [kontak erat] dapat 3 orang, lalu dilakukan swab lagi ditemukan 1 orang jadi total 5 orang,” rincinya.

Untuk itu Rizana meminta kepada seluruh masyarakat Kota Banjarbaru agar tidak meremehkan Covid-19.

Sebab Covid-19, ditegaskan Rizana adalah nyata adanya, dan jangan terlena oleh kondisi new normal.

“Terus laksanakan protokol kesehatan Covid-19, lakukan protokol dengan sebaik baiknya,” pungkasnya.

Sekadar informasi, per 26 November 2020 di Banjarbaru, total kasus terkonfirmasi dilaporkan pada 5 April hingga 26 November 2020 adalah 1.275 (ada penambahan 21 kasus baru) dengan rincian sembuh 1.137 (89,18%), meninggal dunia 59 (4,63%), dan kasus aktif (menjalani isolasi) 79 (6,20%).

Catatan: Lantaran pandemi Covid-19, semua sekolah termasuk di Kalimantan Selatan menerapkan sistem pembelajaran secara daring. Pemerintah baru merencanakan kembali pembelajaran tatap muka pada awal tahun mendatang.