Kalteng

Sejumlah Desa di Barut Kelola Mata Air Pegunungan dari Dana Desa

apahabar.com, MUARA TEWEH – Letak geografis Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah, berbeda dengan daerah lain, selain…

Plt Kepala Dinas Sosial dan PMD Barut, Eveready Noor saat mengecek swadaya masyarakat dalam mendapatkan air bersih. Foto – Istimewa

apahabar.com, MUARA TEWEH- Letak geografis Kabupaten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah, berbeda dengan daerah lain, selain kondisinya berbukit-bukit juga keberadaan tanah yang hampir merata dipenuhi bebatuan.

Kondisi itulah membuat pemerataan air bersih yang dikelola PDAM Muara Teweh tidak terjangkau hingga ke desa-desa. Meski demikian hal tersebut tidak menyurutkan keinginan warga untuk mendapatkan air bersih untuk desa mereka.

Warga desa pun secara gotong royong dengan menggunakan Dana Desa (DD)telah melakukan terobosan untuk memanfaatkan sumber mata air pegunungan yang ada di daerah mereka, yakni dengan cara memasang sambungan pipa besar yang jaraknya ratusan meter hinggabeberapa kilometer ke pemukiman di desa.

Plt Kepala Dinas Sosial,Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos PMD) Barut , Eveready Noor, mengatakan yang sudah memanfaatkan sumber mata air pegunungan di daerah mereka, yakni Desa Baliti,Malungai di Kecamatan Lahei dan Desa Pendreh Kecamatan Teweh Tengah.

"Dengan demikianmaka warga tersebut tidak lagi mengambil air bersih ke sungai. Kami dari Dinas Sosial PMD mengharapkan kepada pihak desa agar bisa mengelola sumber mata air ini dengan bijak, artinya jangan menggunakan air yang berlebihan, dijaga sumber airnya, di jaga hutan-hutan yang ada sumber mata air, karena hutan merupakan tempat menyimpan air," kata Eveready Noor, Rabu (20/11).

Dia juga meminta kepada desa lain untuk membuat tempat agar sumber mata air terlindung dari binatang-binatang ataupun dari kotoran-kotoran, karena sumber mata air itu yang dinikmati oleh masyarakat di desa.

Sumber mata air yang berada di kawasan hutan lindung Pararawen di Desa Pendreh, Kecamatan Teweh Tengah juga sudah dimanfaatkan warga masyarakat setempat untuk kebutuhan sehari-hari.

"Sumber mata air ini berjarak sekitar empat kilometer dari desa. Dan Alhamdulillah, walapun sejauh itu, karena itu menyangkut kebutuhan masyarakat akhirnya dapat dilaksanakan dengan menyambung pipa paralon yang cukup besar hingga sampai ke desa," katanya.

Sementara, Kepala Desa Pendreh, Sugian mengatakan program air bersih ini sangat membantu warga Desa Pendreh. Di mana program ini sangat begitu penting bagi Desa Pendreh. Sebelum adanya program air bersih ini warga sangat kesulitan dengan air bersih.

"Dengan adanya program air bersih dari pemerintah, kami warga Desa Pendreh bisa menikmati air bersih. Kami ucapan terima kasih atas program bantuan air bersih ini. Air bersih dari pegunungan hutan lindung Pararawen ini bisa langsung di konsumsi," kata Sugian.

Sugian juga mengatakan bahwa hampir seluruh warga Desa Pendreh telah menikmati air bersih ini. Hanya tinggal beberapa persen yang belum menikmati air bersih.

"Warga Desa Pendreh ini dihuni sekitar 600 lebih kepala keluarga, dan yang sudah menikmati air bersih kurang lebih sekitar 500 KK dan sekitar 100 KK yang masih belum menikmati air bersih, dan diharapkan pada tahun ini dengan dana desa (DD) tahap tiga kami akan menuntaskan program air bersih ini agar seluruh warga di desa kami bisa menikmati air bersih," katanya.

Sufaat warga Desa Pendreh menyampaikan ucapan terima kasih dengan adanya program air bersih ini. Sebelumnya warga sangat kesulitan dengan air bersih. Dan dengan adanya program air bersih ini kami merasa terbantu.

"Dengan adanya program ini warga tidak lagi BAB di sungai. Warga sangat terbantu dengan program air bersih ini. Dan kita meminta agar ke depannya program air bersih ini lebih ditingkatkan agar semua warga di desa bisa menikmati air bersih dikarenakan air dari pegunungan ini bisa langsung di konsumsi," kata Sufaat.

Baca Juga: KemenPAN-RB: Kejari Banjarbaru Jadi Kandidat Kantor Percontohan se-Indonesia

Reporter: Ahc17
Editor: Aprianoor