Nasional

Sejarah Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia Setiap 10 September

apahabar.com, BANJARMASIN – Setiap tanggal 10 September dunia memperingati Hari Pencegahan Bunuh Diri. Hal itu bertujuan…

Oleh Syarif
Ilustrasi bunuh diri. Foto-Pixabay

apahabar.com, BANJARMASIN – Setiap tanggal 10 September dunia memperingati Hari Pencegahan Bunuh Diri.

Hal itu bertujuan untuk menciptakan kesadaran di antara orang-orang dalam mengambil tindakan dan membantu mencegah kasus bunuh diri.

Pertama kali Hari Pencegahan Bunuh Diri didirikan oleh Asosiasi Internasional untuk Pencegahan Bunuh Diri (IASP) dan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pada 2003.

Pekerjaan IASP termasuk mencegah perilaku bunuh diri, mengurangi dampaknya, dan menyediakan forum bagi orang-orang untuk saling menghubungi dan membuat panggilan darurat.

Menurut statistik WHO pada 2019, satu orang bunuh diri setiap 40 detik. Perkiraan ini muncul setelah WHO melakukan survei dan menganalisis kasus-kasus yang dilaporkan di seluruh dunia.

IASP sebenarnya telah didirikan sejak 1960 oleh mendiang Profesor Erwin Ringel dan Dr. Norman Faberlow di Wina. Telah memiliki relawan yang tersebar di 77 negara, IASP merupakan organisasi non-pemerintah yang bertujuan untuk mencegah bunuh diri di seluruh dunia.

Dikutip dari Republic World, IASP menyelenggarakan acara secara berkala agar semakin banyak orang turut serta dalam agenda mereka untuk mengurangi jumlah bunuh diri secara keseluruhan di komunitas. Spanduk dalam berbagai bahasa juga dibuat untuk menciptakan kesadaran di antara semua generasi.

Sementara untuk memperingati Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia, beberapa acara biasanya diselenggarakan untuk membuat orang memahami bagaimana menjangkau orang-orang yang tampaknya membutuhkan bantuan atau mengalami depresi atau ingin bunuh diri.