Bayi Dalam Freezer

Sederet Fakta Kasus Bayi Disimpan di Lemari Es di Ciledug

Fakta terbaru dibalik seorang ayah tega menyimpan jasad bayi di dalam freezer. Meniru apa yang dilakukan di rumah sakit.

Tampak rumah bayi di taruh di freezer oleh bapaknya di RT 03 RW 12, Kelurahan Sudimara Jaya, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang. (Foto: dok Polres Tangerang)

apahabar.com, JAKARTA - Warga di Ciledug , Kota Tangerang digegerkan dengan penemuan bayi disimpan di dalam freezer. Mirisnya hal itu dilakukan oleh ayah kandungnya sendiri yang berinisial S (44).

Setelah dua hari disimpan di freezer. Akhirnya jenazah bayi tersebut dikuburkan dengan layak atas bantuan pemerintah kota setempat.

Adapun sederet fakta terbaru dibalik seorang ayah tega menyimpan jasad bayi di dalam freezer:

Bayi Meninggal Dalam Kandungan

Pelaku S mengaku bahwa bayi tersebut meninggal saat masih dalam kandungan. Karena istrinya mengalami pendarahan pada usia kandungan 8 bulan. Kemudian, dirawat di rumah sakit sejak tanggal 2 Juli.

Baca Juga: Kronologi Bapak Simpan Jasad Bayi dalam Freezer

Pengakuan tersebut diperkuat oleh Surat Keterangan Kematian dari Dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang bahwa bayi berjenis kelamin laki-laki itu meninggal dunia pada Senin (3/7), pukul 06.30 WIB.

Setelah mengetahui bayi yang dilahirkan oleh sang istri meninggal dunia. S yang merupakan ayah dari sang bayi, mengurus dan membawa pulang jenazah bayinya ke rumah kontrakan di Sudimara untuk dapat dimakamkan pada siang harinya.

Namun sesampainya di rumah, S dihubungi oleh pihak rumah sakit karena sang istri mengalami pendarahan hingga harus di rawat ICU.

Di saat bersamaan kedua anak sambung dari suami pertama sang Istri yang masih berusia balita menangis karena ditinggalkan di RSUD, sehingga S balik ke rumah sakit.

Baca Juga: Geger Temuan Mayat Bayi di Banyuwangi, Ditemukan di Tumpukan Sampah

Alasan Simpan Anaknya di Freezer

Kemudian, karena panik dan tidak memiliki keluarga di sekitar kontrakannya, sebelum balik ke rumah sakit S berinisiatif menyimpan sementara jenazah sang bayi di lemari es. Tujuannya agar jenazah tidak membusuk karena sebelumnya ia melihat jenazah bayinya diambil dari dalam freezer penyimpan jenasah di rumah sakit.

"Setelah mengurus istri dan anak sambungnya di RSUD, S kembali lagi ke rumah untuk melapor ke Ketua RT setempat," Kapolsek Ciledug, AKP Diorisha Suryo yang didampingi Kasi Humas Polres Kompol Abdul Jana dalam keterangan resminya, Jumat (7/7).

S kembali ke rumahnya untun mendapatkan surat pengantar untuk pemakaman jenasah bayinya ke kelurahan dengan mendasari surat keterangan kematian dari rumah sakit.

Baca Juga: Sadis! 7 Bayi Hasil Hubungan Inses di Banyumas Dibekap hingga Tewas

Bayi di Dalam Freezer Hanya Sehari

Setelahnya, bayi tersebut bukan disimpan selama 2 hari di freezer, sebagaimana berita yang beredar di masyarakat. Melainkan hanya sehari.

Berdasarkan laporan S ke RT setempat dan ke Kelurahan, bayi tersebut disimpan di lemari es kurang dari 1x24 jam. Bayi tersebut langsung dimakamkan secara layak di TPU Selapajang pada tanggal 4 Juli 2023 setelah dibantu oleh staf kelurahan setempat

"Pada hari Selasa pagi, 4 Juli, S mengurus surat keterangan untuk pemakaman jenasah di kelurahan. setelah selesai, dibantu RT/RW dan staf kelurahan, jenasah bayi tersebut langsung dimakamkan secara layak di TPU Selapajang sekitar pukul 11 siang," katanya.

Polisi Dalami Kesaksian Tersangka

Diorisha menerangkan, status pernikahan S dan AA merupakan pasangan nikah siri. Dari pernikahan suami pertama AA membawa dua anak yang masih berusia balita umur 3 dan 4 tahun.

"Hingga saat ini, kami masih mendalami dan mengklarifikasi beberapa pihak guna mengetahui peristiwa yang terjadi, untuk hasilnya akan kami sampaikan kembali setelah kita simpulkan, mengingat AA sendiri saat ini masih kritis dan dirawat di rumah sakit ," jelasnya.

Baca Juga: Polisi: 7 Bayi Inses di Banyumas Ditumbalkan Demi Raup Kekayaan

Polisi juga sudah koordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda), baik kelurahan Sudimara Jaya, kecamatan Ciledug dan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang.

Tentunya, untuk membantu perawatan istri S dan menitipkan S beserta kedua anak balitanya untuk dirawat di Dinsos Kota Tangerang. Mengingat S tidak memiliki pekerjaan tetap dan kedua anak balitanya masih perlu perhatian khusus.

"Hingga kini S, masih mengurus Istri dan anak sambungnya yang masih balita dalam pemantauan Dinsos Kota Tangerang, sedangkan kondisi istri S sampai saat ini masih kritis dan di rawat di RSUD Kota Tangerang," tutupnya.