Kalsel

Sederet Alasan Sungai Miai Jadi Zona Merah, PNS Wafat hingga Tenaga Medis Terinfeksi Covid-19

apahabar.com, BANJARMASIN – Warga terkonfirmasi Covid-19 terus meningkat di Kelurahan Sungai Miai. Praktis, salah satu kelurahan…

Di Kelurahan Sungai Miai terdapat 23 pasien Covid-19 yang sedang melakukan isolasi mandiri. Foto-apahabar.com/Bahaudin Qusairi

apahabar.com, BANJARMASIN – Warga terkonfirmasi Covid-19 terus meningkat di Kelurahan Sungai Miai.

Praktis, salah satu kelurahan di Banjarmasin Utara ini kembali ditetapkan sebagai zona berisiko tinggi penyebaran Covid-19 atau zona merah.

Lantas apa saja penyebabnya?

Lurah Sungai Miai, Maya Tanjung Putri membeberkan sederet alasan Sungai Miai kembali zona merah.

Pertama, terdapat satu warga yang dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19 pada Senin (12/10) kemarin.

Warga ini berstatus aparatur sipil negara (ASN) di Pemprov Kalsel.

"Setelahnya kita tracking ke rumah, ketiga anak, istri dan pembantunya positif Covid-19," ujarnya kepada apahabar.com.

Akhirnya, Banjarmasin Resmi Tinggalkan Zona Merah Covid-19!

Lebih jauh, seluruh keluarga pasien ini tidak memiliki gejala Covid-19.

Mereka hanya dianjurkan melakukan isolasi mandiri di rumah.

Antisipasi terlebih dahulu mereka lakukan bahkan sebelum sang kepala rumah tangga meninggal dunia.

Kebutuhan sehari hari mereka dibantu oleh keluarga dan rukun tetangga (RT) setempat.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

"Ketika bapak dirawat RSUD Ulin, anggota keluarga lain sudah isolasi mandiri," ucapnya.

ASN ini, kata dia, diduga terinfeksi Covid-19 saat melakukan perjalanan dinas ke kawasan Hulu Sungai dan Kalimantan Tengah.

Dia berangkat tidak sendiri. Melainkan bersama dua orang rekannya menggunakan mobil dinas. Seorang wanita dan sopir.

Setelah diswab, suami dari wanita tersebut rupanya terkonfirmasi positif Covid-19. Suami si PNS wanita itu kini masih menjalani isolasi mandiri.

"Sopirnya juga positif dugaan terjangkit dari kluster perkantoran Banjarbaru," imbuh Maya.

Selain itu, juga terdapat satu tenaga kesehatan terinfeksi Covid-19 di Sungai Miai. Pasien ini dokter di RSUD Ulin Banjarmasin.

"Kita lagi melakukan upaya tracking ke keluarga dan tempat tinggalnya," pungkasnya.

“Saat ini dia menjalani isolasi mandiri di RSUD Ulin sendiri,” sambung Maya.

Ketaatan masyarakat Sungai Miai akan protokol kesehatan dinilai masih rendah. Masker belum dijadikan sebagai gaya hidup baru.

"Warga Sungai Miai kebanyakan tidak taat pakai masker," ucapnya.

Beruntung, lanjut dia, empat pilar penanganan penyebaran Covid-19 tak terpapar Covid-19, yakni Lurah, Puskesmas, Bhabinsa dan Bhabinkamtibnas.

Sebabnya, sejak Covid-19 mewabah, pelayanan publik se-kelurahan Sungai Miai sudah menghindari tatap muka.

“Kita sudah koordinasikan dengan 35 RT se-Kelurahan Sungai Miai. Upaya ini untuk memutus mata rantai penularan Covid-19," katanya.

Adapun Kelurahan Sungai Miai memiliki sebanyak 23 pasien Covid-19 yang sedang melakukan isolasi mandiri.

Sedangkan total kasus keseluruhan se-Banjarmasin saat ini mencapai 3.419 orang. Di antaranya 165 dirawat, 3.018 sembuh dan 164 meninggal dunia akibat virus menular itu.