Politik

Secercah Asa Intan, Korban Kebakaran Dua Tahun Silam di Tangan H Rusli-Guru Fadhlan

apahabar.com, BANJARMASIN – Bangunan reot berukuran kurang lebih 4×6 meter tampak berdiri di Desa Tajau Landung,…

Oleh Syarif
H Rusli meninjau korban kebakaran dua tahun silam di Desa Tajau Landung, Sungai Tabuk, Banjar. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Bangunan reot berukuran kurang lebih 4×6 meter tampak berdiri di Desa Tajau Landung, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar.

Bangunan reot berdiri di sela-sela pepohonan ini beratapkan terpal biru, berdinding kain dan seng yang mulai berkarat.

Peristiwa memilukan dua tahun silam menjadi mimpi buruk bagi sang pemilik, Intan.

Bagaimana tidak, kobaran si jago merah kala itu seakan memporak-porandakan rumah beserta isinya.

Nahasnya, sampai hari ini belum ada perhatian dan uluran tangan pemerintah setempat.

Beberapa kali mengajukan permohonan bantuan bedah rumah, namun tak kunjung terealisasi.

Kondisi demikian, langsung menjadi perhatian calon bupati Kabupaten Banjar, H. Rusli.

Mantan Ketua DPRD Kabupaten Banjar dua periode ini meninjau korban kebakaran dua tahun silam di Desa Tajau Landung, Sungai Tabuk, Banjar.

Intan pun terlihat sumringah menyambut kedatangan H. Rusli. Matanya penuh dengan harapan.

Dalam kesempatan itu, H. Rusli berharap kondisi seperti ini jangan sampai terjadi lagi kepada masyarakat Banjar.

Menurutnya, pemerintah nanti harus proaktif mendata masyarakat yang terdampak bencana.

“Seharusnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah langsung mendata masyarakat terdampak. Kemudian data itu diserahkan ke Dinas Sosial setempat,” ucap H. Rusli.
Sekadar diketahui, mengusung jargon ‘Manuntung’, pasangan H. Rusli – Guru Fadhlan kian mantap menatap Pilkada Kabupaten Banjar 2020.

Manuntung sendiri memiliki akronim yakni Mandiri, Santun dan Gotong Royong.

Santun memiliki arti berakhlaqul karimah. Mengingat, Baginda Rasulallah diutus untuk mendidik masyarakat agar memiliki akhlaqul karimah.

Selanjutnya, Gotong Royong yang juga merupakan perintah dari agama.

Selain mengedepankan konsep-konsep agama, program ini juga diimbangi dengan konsep kenegaraan.

"Misi ke depan sangat banyak. Tetapi di sini ada misi pendidikan dan keagamaan. Ini merupakan kombinasi antara imtek dan infaq untuk urusan dunia dan akhirat. Kita ingin masyarakat benar-benar mementingkan ilmu dan amal," kata Guru Fadhlan, belum lama tadi.

Pasangan H. Rusli – Guru Fadhlan merupakan sosok yang kaya akan pengalaman.

Terbukti, H. Rusli pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Banjar periode 2004-2009 silam.

Kemudian, Ketua DPRD Kabupaten Banjar dua periode yakni dari 2009-2014 sampai dengan 2014 – 2019 kemarin.

Terakhir, H. Rusli juga sempat menjabat anggota DPRD Kalsel. Namun ia memilih mengundurkan diri dan ingin mengabdikan diri di kampung halaman sebagai asli putera daerah.

Sementara itu, KH M. Fadhlan Asy'ari juga tidak kalah kaya akan pengalaman.

Ia merupakan seorang pengajar di sejumlah pesantren dan majelis taklim.

Di antaranya Pondok Pesantren Darussalam, pengajar Diniyah di sejumlah masjid, dan majelis ta'lim.

Guru Fadhlan juga aktif dalam organisasi keagamaan seperti Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Banjar periode 2016-2021, Ketua Suriyah PCNU Kabupaten Banjar periode 2017-2022, dan Wakil III Pondok Pesantren Darussalam Periode 2015 - hingga sekarang.