Tak Berkategori

Sebut Batik dari Malaysia, Miss Lavanya Sivaji Diprotes Warganet Indonesia

apahabar.com, JAKARTA – Miss World Malaysia 2021, Lavanya Sivaji, mendadak menjadi sorotan warganet Indonesia. Penyebabnya dokter…

Miss World Malaysia 2021, Lavanya Sivaji, mendadak menjadi sorotan warganet Indonesia. Foto-Instagram

apahabar.com, JAKARTA – Miss World Malaysia 2021, Lavanya Sivaji, mendadak menjadi sorotan warganet Indonesia.

Penyebabnya dokter berusia 25 tahun tersebut secara tidak langsung menyebutkan bahwa batik berasal dari Malaysia.

Hal itu disebutkan Lavanya Sivaji, ketika mengunggah foto mengenakan dress hitam dari kain batik melalui Instagram pribadi, Minggu (17/10).

“Bagi saya kain batik melambangkan keanekaragaman di antara orang Malaysia, dengan berbagai warna, cetakan dan desainnya,” demikian keterangan dalam unggahan itu.

“Oleh karena itu, saya mempersembahkan gaun malam saya untuk Miss World Malaysia 2021 yang terbuat dari kain batik Malaysia,” tambah wanita keturunan India ini.

Sontak kolom komentar unggahan tersebut dipenuhi warganet Indonesia. Tidak kurang 9.439 komentar menghiasi unggahan itu, atau terbanyak dibanding unggahan Lavanya Sivaji yang lain.

“Seorang Miss itu harus pintar agar bisa merepresentasikan negaranya dengan baik, maka dia harus tau sejarah dan budaya negaranya, bukan milik negara lain. Belajar lagi yok biar pintar,” komentar akun @bunda***.

“Kebanggaan Indonesia. Terima kasih telah memakai batik Indonesia. Mari kita perkenalkan kepada dunia bahwa batik Indonesia sangat indah dan sangat disukai oleh negara lain,” sindir akun shn***.

“Menurut laman situs web Intangible Cultural Heritage UNESCO, batik telah terdaftar sebagai warisan dunia yang berasal dari Indonesia,” tambah @viii***.

“Cantik sangat dengan batik motif Tumpal pucuk rebung dari betawi itu,” seru akun @suryafitri***.

Terlepas dari kontroversi batik, Lavanya Sivaji memiliki sejumlah catatan pengabdian. Salah satunya dengan mendirikan organisasi 4Them.

Organisasi ini merupakan proyek advokasi dan amal yang berfokus masalah gizi dan kesehatan komunitas orang asli di Malaysia.