Sebelum Tragedi Longsor Kotabaru, Ternyata Penambang Telah Diwanti-wanti

Peristiwa tanah longsor di Gunung Kura-Kura, Desa Buluh Kuning, Kecamatan Sungai Durian, Kotabaru telah menelan banyak korban.

Oleh Masduki
Sekda Kotabaru. Foto-apahabar.com/Masduki

apahabar.com, KOTABARU - Peristiwa tanah longsor di Gunung Kura-Kura, Desa Buluh Kuning, Kecamatan Sungai Durian, Kotabaru telah menelan banyak korban.

Sejauh ini, tercatat sebanyak 9 korban ditemukan meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor, dan 2 orang korban lainnya pun masih dalam upaya pencarian tim SAR gabungan.

Berkenaan dengan hal itu, Sekda Kotabaru Said Akhmad meyebutkan telah memberikan peringatan atau mewanti-wanti kepada para penambang jauh hari sebelum tragedi longsor terjadi.

"Sebelum terjadi longsor, kami sudah memperingatkan agar para penambang emas ini menghentikan aktivitasnya," ujar  SekdaSaid, kepada apahabar.com, Senin (3/10).

https://banjarmasin.apahabar.com/post/tambang-emas-di-kotabaru-longsor-7-tewas-belasan-orang-tertimbun-l8jm1xfq

Menurut Sekda Said, larangan penambangan emas rakyat yang diduga tidak berizin tersebut lantaran lokasinya dinilai rawan longsor, dan telah memakan korban pada tahun sebelumnya.

"Jadi, pada Juli 2022 lalu kami Pemkab Kotabaru sudah ke sana mengumpulkan warga agar tidak ada aktivitas penambangan emas," terangnya.

Meskipun para penambangan emas rakyat terdata bukan warga Kotabaru, namun merupakan warga luar daerah atau pendatang.

Sekda bilang kenapa Pemkab Kotabaru turun? Karena aktivitas penambangan emas juga sudah dinilai mencemari lingkungan atau sungai di Sungai Durian.

"Apalagi kondisi sungai di sana itu untuk keperluan mandi saja tidak boleh, apalagi untuk dikonsumsi akibat tercemar, sehingga aktivitas ini harus dihentikan agar tidak lagi menelan korban jiwa," pungkasnya.

Berikut data, dan nama-nama korban selamat:

1. Hamdah (42) alamat simpang empat Sungkai Kabupaten Banjar.
2. Murdiah (50) alamat Watu Bangga Kecamatan Baruga, Sulteng.
3. Isai (45) alamat Kurau Pelaihari, Tanah Laut.
4. Anang Suryadi (46) Sungkai Kabupaten Banjar.
5. Samsul (42) asal Batu Kajang Kabupaten Paser.
6. Arifin (35) asal Jawa Timur.

Sementara berdasarkan data tim SAR korban yang meninggal dunia hingga saat ini ialah:

1. Wahid (35) asal Pamangkih HST.
2. Padlanoor (50) asal Pelaihari, Tanah Laut.
3. Inal (31) asal Tanah Laut.
4. Salman (30) asal Pelaihari Tanah Laut.
5. Imis (54) asal Pulau Petak Kapuas Kalteng.
6. Norjanah (47) asal Pulau Patak Kapuas Kalteng.
7.Bulkani asal Kapuas.
8. Sahdi (25) asal Binuang Tapin.
9. Amut (40) asal Barabai HST.

Korban longsor yang masih dalam pencarian : 

1. Ravi (28) asal Rantau Kabupaten Tapin.
2. Parin (25) asal Nagara HSS.