Sebelum Menyerahkan Diri, Pembunuh Nenek di Tabunganen Batola Sempat Ikuti Haul di Sekumpul

Sebelum menyerahkan diri ke Polres Barito Kuala (Batola), pelaku pembunuhan nenek di Desa Tabunganen Muara, Kecamatan Tabunganen, sempat mengikuti haul ke-19 Ab

Pelaku berinisial ZN digiring personel Sat Reskrim Polres Barito Kuala. Pria berusia 35 tahun ini menjadi tersangka pembunuh nenek SB (85). Foto: apahabar.com/Bastian Alkaf

apahabar.com, MARABAHAN - Sebelum menyerahkan diri ke Polres Barito Kuala (Batola), pelaku pembunuhan nenek di Desa Tabunganen Muara, Kecamatan Tabunganen, sempat mengikuti haul ke-19 Abah Guru Sekumpul.

Pelaku berinisial ZN menjadi tersangka pembunuhan SB (86), Sabtu (13/1). Korban sendiri berprofesi sebagai bidan kampung dan termasuk sosok yang dihormati.

Beberapa hari seusai melakukan pembunuhan, Selasa (16/1), pelaku memutuskan menyerahkan diri ke Mako Polres Batola di Marabahan.

Namun sebelum menyerahkan diri, pelaku sempat mengikuti haul ke-19 Abah Guru Sekumpul di Martapura, Minggu (14/1) malam, bersama sang istri.

Baca Juga: Dendam Picu Pembunuhan Nenek di Tabunganen Batola 

"Pelaku menyerahkan diri dan mengakui telah melakukan penganiayaan hingga menyebabkan korban meninggal dunia," papar Kapolres Batola, AKBP Diaz Sasongko, dalam press release, Rabu (17/1).

"Mungkin setelah mengikuti haul tersebut, pikiran tersangka terbuka untuk menyerahkan diri. Di sisi lain, hasil penyelidikan Sat Reskrim dan Polsek Tabunganen juga mengarah kepada pelaku," sambungnya.

Diketahui sepulangnya dari haul, pelaku dan istri menginap di rumah sanak keluarga yang berada di Desa Rangga Surya, Kecamatan Belawang, Senin (15/1).

Semula ZN akan langsung menyerahkan diri, sepulangnya dari haul ke-19 Abah Guru Sekumpul. Namun lantaran hujan hampir seharian, rencana ini ditunda.

Baru sehari kemudian, pelaku berkendara sendirian menuju Marabahan. Sedangkan sang istri disuruh pulang ke Tabunganen Muara.

"Saya menyerahkan diri karena ingin bertanggung jawab. Saya juga sadar dan menyesal telah melakukan penganiayaan hingga membuat korban meninggal dunia," jelas ZN.

"Sejujurnya saya tidak mengetahui penyebab tiba-tiba bisa melakukan penganiayaan. Sebelumnya saya tak pernah terpikir melakukan kekerasan," imbuhnya.

Baca Juga: Pembunuh Nenek di Tabunganen Batola Terungkap

Pelaku yang tidak memiliki pekerjaan tetap dan harus menghidupi istri dan seorang anak, sebenarnya sudah sering diminta korban untuk membersihkan sawah.

Diketahui pelaku berasal dari Desa Belandean Muara di Kecamatan Alalak. Kemudian pindah ke Tabunganen Muara sekitar 6 tahun lalu atau setelah menikah.

"Dalam 6 tahun terakhir, saya sering diminta sidin (korban) membersihkan rumput di sawah. Namun sehari sebelum kejadian, Jumat (12/1), sidin tidak memberi pekerjaan itu," beber ZN.

"Selain menerima pekerjaan dari sidin (korban), saya juga bekerja mengangkut batu. Makanya setelah kejadian ini, saya sangat menyesal karena membayangkan kehidupan anak dan istri," pungkasnya.

Baca Juga: Kronologis Temuan Mayat Nenek Bersimbah Darah di Tabunganen Batola