Tak Berkategori

Sebelum Gantung Diri, Si Penjaga Malam Sempat Video Call Kekasihnya

apahabar.com, BANJARMASIN – Muhdi alias Asut alias Adit, petugas jaga malam Jalan Perdagangan Komplek HKSN Permai…

Jenazah Muhdi alias adit, si petugas jaga malam Komplek HKSN Permai saat dievakuasi ke kamar mayar RSUD Ulin Banjarmasin. Foto-Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Muhdi alias Asut alias Adit, petugas jaga malam Jalan Perdagangan Komplek HKSN Permai yang tewas gantung diri, Jumat (17/5) pagi ternyata sempat berkirim pesan WhatsApp dan panggilan Video Call ke pacarnya.

Pesan itu berisi permintaan maaf dan meminta sang kekasih untuk datang ke Banjarmasin. Belum diketahui permasalahan yang dihadapi Adit hingga ia mengakhiri hidupnya dengan cara tragis.

"Almarhum sempat mengirim pesan dan Video Call permintaan maaf kepada kekasihnya bahwa akan melakukan gantung diri. Setau kami, dia memang punya pacar ditempat yang jauh. Antara Palangkaraya atau Palembang, saya tidak ingat pasti,” kata ketua RT 26, H. Mahyuni saar berbincang dengan reporter apahabar.com dilokasi.

Warga Jalan Perdagangan Komplek HKSN Permai, Kecamatan Banjarmasin Utara geger saat seorang IRT bernama Nurani (39) menemukan Adit kaku tergantung di dalam pos jaga malam dengan seutas tali tas ransel.

Baca Juga: Fakta Temuan Mayat Gantung Diri di Jalan Perdagangan HKSN Banjarmasin

Adit menggunakan pakaian lengkap yang melekat di tubuhnya saat itu. Kedatangan saksi Nurani ketempat Adit bekerja guna memastikan ucapan korban kepadanya sebelum bunuh diri. Dimana waktu itu, Adit berpamitan ingin gantung diri di dalam pos jaga malam.

Terkait pesan terakhir Si Penjaga malam itu dengan pacarnya, Kanit Reskrim Polsek Banjarmasin Utara Ipda Fathony Bahrul Arifin menuturkan pihaknya belum mendapat laporan terkait permintaan terakhir korban yang menghubungi pasarnya itu.

Baca Juga: Ini Kata Polisi Terkait Mayat Gantung Diri di HKSN Banjarmasin

“Setahu kita, korban memang sempat melakukan panggilan Video Call dengan salah satu kerabatnya, dimana waktu itu korban mengaku akan melakukan gantung diri,” terang Ipda Fathony Bahrul Arifin.

Jenazah kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin untuk menjalani visum et repertum sebelum akhir di bawa pulang oleh pihak keluarga yang menolak untuk diotopsi

Baca Juga: Breaking News: Warga HKSN Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Reporter: Eddy Anddiyanto
Editor: Syarif