Sport

Sebelum Cetak Gol Comeback Barito Putera di Piala Menpora, Rizky Pora: Bismillah

apahabar.com, SOLO – Bukan pekerjaan mudah bangkit dari ketertinggalan tiga gol. Namun Barito Putera berhasil melakukan…

Rizky Rizaldi Pora mencetak gol di menit akhir yang membuat Barito Putera terhindar dari kekalahan melawan PSIS. Foto: Bola

apahabar.com, SOLO – Bukan pekerjaan mudah bangkit dari ketertinggalan tiga gol. Namun Barito Putera berhasil melakukan itu di Piala Menpora 2021.

Barito Putera tampaknya akan menelan kekalahan, karena tertinggal 0-3 dari PSIS Semarang di babak pertama matchday pembuka Grup A, Minggu (21/3).

PSIS membuka keunggulan di menit 32 melalui Fandi Eko Utomo, lalu digandakan Hari Nur Yulianto dua menit berselang.

Laskar Antasari semakin tertinggal, setelah Komarudin sukses menyontek umpan silang Fredyan Wahyu.

Lantas di awal babak kedua, pemain pengganti Donald Bissa berhasil memperkecil ketertinggalan Barito Putera.

Namun 10 menit menjelang bubaran, gol selanjutnya masih gagal didapatkan. Akhirnya di menit 86, gol Bayu Pradana membuka asa Barito untuk menghindari kekalahan.

Gol yang dicari-cari diperoleh di menit 90+3. Melalui tendangan bebas ke tiang jauh, Rizky Rizaldi Pora mencetak gol penyama kedudukan.

“Alhamdulillah ini semua berkat doa suporter, sehingga Barito Putera bisa meraih poin dan terhindar dari kekelahan,” ungkap Rizky Pora dalam konferensi pers virtual seusai pertandingan seperti dilansir Bola.

“Sebelum mencetak gol itu, saya mengucapkan bismilllah. Setelah melihat posisi kiper lawan agak maju, saya memutuskan untuk menendang bola ke pojok,” tambahnya.

Skor 3-3 bertahan hingga pertandingan berakhir. Dengan hasil tersebut, semua kontestan di Grup A sama-sama mengemas 1 poin.

“Keberhasilan kami mengejar ketertinggalan, tentunya disebabkan daya juang pemain yang meningkat,” papar pelatih Djajang Nurjaman.

“Alhamdulillah kami mampu menyelesaikan pertandingan pertama dengan hasil satu poin,” imbuhnya.

Tidak hanya semangat waja sampai kaputing, kebangkitan itu juga disebabkan strategi yang diterapkan Djajang Nurjaman di paruh kedua pertandingan.

“Kami mengubah strategi di babak kedua dengan lebih berani memainkan bola di tengah Tidak hanya bermain melebar, tapi kami harus menusuk di depan,” tandas Djajang.