apahabar.com, TANJUNG – Selain melaksanakan pembelajaran secara Dalam Jaringan (Daring) Sekolah Dasar Negeri Pari-Pari yang berada di desa Pudak Setegal Kecamatan Kelua, Kabupaten Tabalong ini juga melakukan pembelajaran secara Luar Jaringan (Luring).
Kepala SDN Pari-Pari, Ristinawati mengatakan, sekitar 80 persen dari 109 siswa mengikuti pembelajaran secara Daring, sementara 20 persennya secara Luring.
"Bagi yang mengikuti pembelajaran Luring, para siswa datang ke sekolah mengambil tugas, modul, atau yang perlu bimbingan tentang materi diajarkan," Ristinawati, Selasa (28/7).
Itu, sambungnya, sekaligus mengatasi kondisi ekonomi orang tua siswa, yang kesulitan membeli paket data internet. Karena pihaknya paham tidak semua orang tua siswa mampu dalam perekonomian.
” Karena tidak semua siswa orang tuanya mampu maka kita juga menyediakan pembelajaran secara Luring, siswa mengambil tugas, modul, atau yang perlu bimbingan tentang materi diajarkan, kemudian dikerjakan di rumah,” jelas Ristinawati.
Sementara itu, terhadap pembelajaran Daring juga tidak semulus yang dibayangkan.
Ada beberapa kendala yang ditemui, di antaranya siswa hanya memakai handphone dan WhatsApp (WA) orang tuanya, kondisi ekonomi siswa hingga siswa yang tergolong lambat pemahaman terhadap pelajaran.
“Bagi siswa yang mengikuti daring pukul 07.00 Wita sudah mulai absen, sedangkan untuk setor tugas kita berikan keringanan hingga malam hari, menyesuaikan kondisi siswa,” pungkas Ristinawati.
Editor: Muhammad Bulkini