apahabar.com, BANJARMASIN – Ratusan orang tumpah ruah di Kubah Basirih, Banjarmasin Barat, Sabtu (9/11).
Mulai dari bayi hingga nenek nenek larut dalam perayaan tradisi Baayun Maulid.
Mereka seolah tak mau ketinggalan merayakan hari lahir Nabi Muhammad SAW itu. Sayid Ahmad Kabir Bahasyim berusia 3 hari, salah satunya.
Anak kelima dari pasangan Sayid Abdul Ghalif Bahasyim (41) dan Rusminah (36) adalah peserta termuda.
Dalam ayunan sang ibu, Ahmad terpantau media sangatlah tenang. Air mukanya menyiratkan ketenangan seiring irama selawat yang dilantunkan.
Keterlibatan Ahmad dalam tradisi Baayun Maulid sudah direncanakan dengan matang oleh keluarga. Pada awal kehamilan, keluarga sudah bersiap melakukan segala kebutuhan tradisi khas Banjar itu.
Sifatnya hanyalah untuk acara keluarga belaka. Tak berpatokan pada bulan Maulid. “Biasanya di rumah saja, karena emang adat orang Banjar kan, dari nenek kita sampai sekarang terus dilakukan,” ujar sang Ibu.
Namun rencana tersebut pudar seketika, usai mengetahui Pemko Banjarmasin juga menggelar kegiatan serupa. Acara yang matang dan dihadiri ratusan orang itu membuat kedua orang dua Ahmad tergiur.
Ketika berunding dengan keluarga, akhirnya diputuskan anak kelimanya ini mengikuti Baayun Maulid yang dikelola Pemko. “Agar menjadi anak Soleha dan panjang umur, jika tahun depan ada lagi acara Baayun Maulid bisa kami ikut lagi,” terangnya.
Animo warga Banjarmasin membeludak dalam acara tahunan itu. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarmasin, Ehsan Al Haque mengatakan telah menutup pendaftaran pada angka 451 peserta.
Peserta datang dari segala pelosok, seperti Jakarta dan Surabaya. “Harapannya tahun depan bisa lebih dari itu, ya kisaran 1000 peserta yang ikut,” katanya.
Ya, pantauan media ini, antusias warga Banjarmasin dalam melestarikan tradisi Baayun Maulid masih cukup terjaga.
Baca Juga: Tablig Akbar Dan Maulid Nabi Muhammad di RTH Ratu Zalecha Dihadiri Ratusan Umat
Baca Juga: Momen Maulid Nabi, Ketua GOW Banjarbaru Ajak Masyarakat Perbaiki Diri
Reporter : Bahaudin Qusairi
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin