Satu-satunya di Kalsel, Penjabat Bupati Batola Terima Penghargaan Adhikarya Pratama

Dinilai berkontribusi atas pertumbuhan positif sektor pertanian, Penjabat Bupati Barito Kuala (Batola), Mujiyat, diapresiasi Kementerian Pertanian.

Wapres Ma'ruf Amin menyerahkan Penghargaan Adhikarya Pratama Pembangunan Pertanian kepada Penjabat Bupati Batola, Mujiyat, Senin (14/8) di Istana Wakil Presiden. Foto: Dokpim Batola

apahabar.com, JAKARTA - Dinilai berkontribusi atas pertumbuhan positif sektor pertanian, Penjabat Bupati Barito Kuala (Batola), Mujiyat, diapresiasi Kementerian Pertanian.

Apresiasi berupa Penghargaan Adhikarya Pratama Pembangunan Pertanian tersebut diserahkan Wakil Presiden Ma’ruf Amin didampingi Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, di Istana Wapres, Senin (14/8).

Adhikarya Pratama yang diterima Mujiyat merupakan penghargaan satu-satunya yang diberikan kepada bupati/walikota di Kalimantan Selatan.

"Alhamdulillah atas penghargaan yang diberikan. Pencapaian ini tidak terlepas dari kerja keras seluruh pihak," ungkap Mujiyat.

"Juga kepada Menteri Pertanian yang sempat panen padi bersama di Batola, serta meninggalkan oleh-oleh bantuan pertanian," sambungnya.

Selain kepada Mujiyat, penghargaan serupa juga diterima Bupati Deli Serdang, Bupati Banyuasin, Bupati Indramayu dan Bupati Grobogan.

Kemudian Bupati Lamongan, Bupati Bone, Bupati Lampung Tengah, Bupati Pandeglang, Bupati Lombok Tengah, Bupati Klaten dan Bupati Gowa.

Sementara Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor, turut dianugerahi Penghargaan Adhikarya Naraya Pembangunan Pertanian bersama sepuluh gubernur lain.

Di antararanya Gubernur Sumatera Utara, Gubernur Lampung, Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Jawa Timur, dan Gubernur Nusa Tenggara Barat.

Baca Juga: Mitigasi El Nino, Menteri Pertanian Panen Padi dan Proyeksikan 3.000 Hektare Sawah di Batola

Dalam kesempatan yang sama, Wapres juga menyerahkan Penghargaan Adhikarya Utama Pembangunan Pertanian kepada dua menteri dalam Kabinet Indonesia Maju.

Mereka adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUP) Basuki Hadimuljono, beserta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas.

Penghargaan yang diinisiasi Kementerian Pertanian itu sendiri merupakan apresiasi atas pertumbuhan positif sektor pertanian dalam dua tahun terakhir.

"Atas pencapaian itu, sektor pertanian menjadi bantalan ekonomi di tengah kompleksitas pandemi, dampak perubahan iklim dan ketegangan geopolitik dunia," papar Wapres dilansir dari laman resmi Kementerian Pertanian.

Dalam rentang 2022 hingga 2023, produksi beras nasional juga tercatat lebih baik dari 2021 sebanyak 31,5 juta ton.

Sedangkan dalam tataran makro, sektor pertanian tumbuh konsisten dengan jumlah ekspor produk pertanian di akhir 2022 berkisar Rp658 triliun.

Kemudian selama Januari hingga Juni 2023, ekspor produk pertanian mencapai Rp258,46 triliun dan mengalami surplus sebesar Rp74,35 triliun.

"Capaian itu tak lepas dari dukungan Kemenpan RB yang telah membuat program peningkatan kapasitas petugas pertanian dan mendukung reformasi regulasi," jelas Wapres.

"Peran yang tidak kalah penting juga adalah dukungan pemerintah provinsi dan kabupaten sebagai ujung tombak pelaksanaan pembangunan pertanian di wilayah," imbuhnya.

Namun demikian, semua stakeholder tetap harus meningkatkan kinerja pertanian dalam menopang kemungkinan krisis pangan global.

"Situasi belum sepenuhnya normal, sehingga semuanya dituntut untuk bekerja lebih keras lagi dengan melibatkan lebih banyak pemangku kepentingan," pungkas Wapres.