Satu-satunya di Kalsel, Banjarbaru Raih Adipura dari KLHK Kategori Kota Sedang

Dari Jakarta, Wali Kota Banjarbaru, Aditya M Ariffin kembali ke Kota Idaman dengan membawa piala Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)

Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Aditya-Wartono membawa piala adipura kategori sedang. Foto-apahabar.com/Hasan

apahabar.com, BANJARBARU - Dari Jakarta, Wali Kota Banjarbaru, Aditya M Ariffin kembali ke Kota Idaman dengan membawa piala Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.

Dirinya disambit ratusan pelajar dan para petugas kebersihan atau 'pasukan' oranye di GOR Rudy Resnawan Banjarbaru.

Sebelum ke GOR, Aditya bersama sejumlah kepala SKPD termasuk Kadis LH Banjarbaru, Sira Joni berkeliling terlebih dahulu dari Bandara Internasional Syamsudin Noor ke sejumlah titik di ibu kota provinsi ini.

Adipura 2022 ini merupakan piala kesembilan yang diraih Banjarbaru. Sira Joni mengatakan, Adipura yang diraih ini bukan penghargaan pura-pura.

"Penghargaan ini diraih karena kondisi kota yang memang layak untuk mendapatkannya," papar Sirjon sapaan karibnya.

Sirjon menyebut, juri dari penghargaan ini bak belatung di dalam TPA. "Sulit untuk ditangkap atau ditebak," ujarnya.

"Datang tak diundang, pulang tak diantar. Jadi kita mendapatkan penghargaan ini memang murni dari penilaian," tandasnya.

Di Indonesia, hanya ada lima kabupaten/kota yang mendapatkan piala Adipura dengan kategori Kota Sedang. Termasuk Banjarbaru.

Wali Kota Banjarbaru, Aditya M Ariffin mengatakan, di Kalsel, hanya Kota Idaman yang mendapatkan piala Adipura dengan kategori sedang

Diraihnya penghargaan Adipura ini kata Aditya, membuktikan bahwa Pemko Banjarbaru telah berhasil memenuhi standar-standar yang dibutuhkan.

"Tentunya melalui kebijakan, program maupun kegiatan yang disusun sepanjang tahun 2022," katanya.

Misalnya, pembangunan lingkungan hidup yang bertujuan membangun lingkungan sehat dan dinamis.

Sasarannya adalah kawasan pemukiman, perkantoran dan sentra ekonomi agar Banjarbaru menjadi kota hijau yang bersih, sehat, dan ramah lingkungan.

"Arah kebijakan ini dibuat untuk penataan infrastruktur dan penataan lingkungan," akunya.

Kemudian, Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dimana kolaborasi sejumlah SKPD mengupayakan pembangunan RTH yang berkelanjutan setiap tahunnya.

Terakhir, ialah pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga. Aditya menyampaikan terima kasih kepada seluruh petugas kebersihan di kota ini.

Karena menurutnya, tanpa para petugas kebersihan, piala Adipura tak akan bisa diraih. "Ini suatu kebanggaan bersama bagi masyarakat Banjarbaru," tandasnya.