Satgas Antimafia Bola Telisik Dugaan Pengaturan Skor Laga Bhayangkara FC vs Persik Kediri

Satgas curigai kemenangan 7-0 Bhayangkara FC atas Persik Kediri.

LAGA Bhayangkara FC melawan Persik Kediri di Stadion Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Melawai, Jakarta Selatan, Selasa (16/4/2024) lalu.(Foto: Istimewa)

bakabar.com, JAKARTA – Satgas Antimafia Bola Independen segera bertindak, menyikapi dugaan match fixing atau pengaturan skor pada laga pekan ke-31 Liga 1 2023/2024 yang mempertemukan Bhayangkara FC vs Persik Kediri di Stadion Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Melawai, Jakarta Selatan, Selasa (16/4/2024). Dalam laga itu, Bhayangkara yang berada di zona degradasi menaklukkan Persik dengan skor mencolok 7-0.


Hal tersebut diungkapkan oleh anggota Satgas Antimafia Bola Independen, Akmal Maharli. Dugaan match fixing itu dilaporkan oleh manajemen Persik Kedirike Satgas Antimafia Bola Independen.


Manajemen Persik curiga ada faktor nonteknis di balik kekalahan besar tersebut. Karena itu, manajemen Persik meminta Satgas Antimafia Bola menyelidiki secara menyeluruh laga tersebut.


"Kami mengapresiasi manajemen Persik yang proaktif telah mengirimkan surat laporan terkait laga tersebut. Satgas akan segera menindaklanjuti laporan tersebut," kata anggota Satgas Akmal Maharli, Kamis (18/7/2024).


Akmal menyebut Satgas akan membawa laporan tersebut kepada Satgas Mafia Bola bentukan Polri. Dia berharap agar laporan ini bisa cepat diselidiki dan ditemukan siapa pelakunya.


"Temuan segera diserahkan ke aparat berwenang untuk ditindaklanjuti," imbuhnya.


Dari hasil laporan di lapangan, Satgas mengantongi informasi perihal keberadaan sosok mencurigakan di tribun saat laga berlangsung. Sosok tersebut, menurut Akmal, diduga sebagai runner yang jadi perantara bandar judi dalam mengatur skor.

"Satgas sedang menindaklanjuti adanya sosok mencurigakan di tribun saat pertandingan berlangsung. Sosok tersebut asing di kalangan sepak bola nasional," ujar Akmal.


Soal dugaan sejumlah pemain yang diduga terlibat, Akmal mengatakan pihaknya masih melakukan pengembangan. Seluruh bukti, kata dia, akan diserahkan ke aparat untuk diproses secara hukum.


"Informasi yang didapatkan akan terus dikembangkan dan akan dimintai keterangan ke pemain dan pihak-pihak terkait," ujarnya, dikutip dari mediaindonesia.com.


Sebagaimana diketahui, Bhayangkara FC ini berada di zona degradasi bersama Persikabo Bogor dan Arema Malang. Klub sepakbola milik Polri yang bermarkas di Kota Bekasi, Jawa Barat itu berada di peringkat 17 klasemen semantara Liga 1 dengan mengantongi 23 poin. Sementara, laga Liga 1 hanya tersisa tiga pertandingan.

Sedangkan Persik Kediri berada di peringkat 7 atau posisi aman degradasi dengan raihan 46 poin.


Tidak hanya laga Bhayangkara melawan Persik, Satgas juga sedang mengevaluasi sejumlah laga lain yang mencatatkan skor yang tidak biasa. Satgas mengimbau klub yang mencium adanya kejanggalan agar mengikuti jejak Persik.


"Sebab ada indikasi beberapa laga lain yang hasilnya cukup janggal. Oleh karena itu kami mengimbau klub agar mengikuti jejak Persik melapor ke aparat berwenang," kata Akmal.