Santri Kalsel Catat Prestasi Gemilang di MQK Internasional

Kabar gembira datang dari Kafilah Kalimantan Selatan. Sedikitanya ada 16 santri asal Kalsel berhasil mencatatkan prestasi membanggakan pada ajang bergengsi ting

Santri asal Kalsel juara di MQK internasional. Foto: Kemenag Kalsel

bakabar.com, BANJARBARU - Pelaksanaan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Internasional ke-1 yang digelar di Pondok Pesantren As’adiyah, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, telah berakhir.

Pengumuman para pemenang disampaikan secara langsung dan daring melalui kanal YouTube As’adiyah Channel, Senin (6/10).

Kabar gembira datang dari Kafilah Kalimantan Selatan. Sedikitanya 16 santri asal Kalsel berhasil mencatatkan prestasi membanggakan pada ajang bergengsi tingkat internasional tersebut.

Lima santri Kalsel berhasil menyabet terbaik pertama di bidang Lalaran Alfiyah Ibn Malik golongan putra marhalah ulya. Mereka adalah Riphan Ahyani, M Ihsanul Yaqin, Muhammad Agil Munawwar, Muhammad Rahimullah dan Muhammad Multazam Khairon.

Kemudian tiga santri lain masing-masing Muhammad Said Alfiannor, Galih Utama Pangestu Sunaryo dan Ahmad Atharifan, meraih juara harapan kedua di bidang debat Bahasa Inggris golongan putra marhalah wustha/ulya.

Prestasi juga diraih santri lain di berbagai cabang lomba seperti Fatimah Nuzula (harapan dua bidang Fiqh–Ushul Fiqh marhalah ulya putri), dan Muhammad Hafizi Rosyidin (harapan ketiga bidang Akhlaq wustha putra).

Amelia Rahmawati (terbaik ketiga bidang Tafsir wustha putri), Muhammad Fakhri Azhara (harapan ketiga bidang Akhlaq ulya putra), Achmad Zunaidiy (harapan kedua bidang Tauhid ulya putra)

Kemudian Roudlotul Hidayah (harapan ketiga bidang Nahw ula putri), Naila Azzahra (harapan kedua bidang Fiqh ula putri) dan M Hairul Ilmi (terbaik pertama bidang Fiqh ula putra).

Atas capaian tersebut, Kepala Kanwil Kementerian Agama Kalsel, Muhammad Tambrin memberikan apresiasi. 

"Prestasi ini menjadi bukti nyata semangat, kecintaan dan ketekunan para santri dalam mendalami serta mengamalkan khazanah keilmuan Islam melalui kitab kuning," jelas Tambrin.

"Semoga keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi seluruh santri di Indonesia, khususnya dari Kafilah Kalsel, untuk terus berprestasi dan memperkuat peran pesantren dalam membangun peradaban Islam yang moderat, berilmu dan berakhlak mulia," tambahnya.

Para pembimbing, pendamping dan seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dan doa juga diapresiasi Tambrin.

Kepada santri yang belum meraih juara, Tambrin berpesan agar tidak berkecil hati. "Semua peserta adalah pemenang karena telah berjuang dengan penuh keikhlasan, membawa nama baik pesantren dan daerah," paparnya.