keracunan massal

Santap Daging Kurban, Warga di Surabaya Keracunan Massal!

Puluhan warga Tanah Kalikedinding Surabaya keracunan massal usai menyantap olahan daging kambing kurban

Ilustrasi keracunan makanan. (Foto: Kompas.com)

apahabar.com, SURABAYA - Niat menyantap olahan daging hewan kurban, malah berbuah petaka. Hal itu dialami oleh sebagian warga Tanah Kalikedinding, Surabaya. 

Puluhan warga Tanah Kalikedinding Surabaya keracunan massal usai menyantap olahan daging kambing kurban pada Kamis malam, (29/6). Hingga hari ini, masih ada warga yang baru datang ke Puskesmas setempat untuk memeriksakan kondisinya. 

Dari data Puskesmas Tanah Kalikedinding, ada 71 warga yang keracunan. Mereka mengalami gejala ringan hingga berat, seperti mual, muntah, diare, hingga demam.

Baca Juga: 41 Orang di Kendari Diduga Keracunan Usai Makan Soto

Sebanyak 26 di antaranya masih dirawat inap di Puskesmas maupun di Rumah Sakit terdekat karena gejala sedang hingga berat. Sementara 45 orang mengalami gejala ringan dan dirawat di rumah masing-masing.

“Yang rawat jalan di rumah tetap kami pantau dan beri obat,” ujar Kepala Puskesmas Tanah Kalikedinding, dr Era Kartikawati kepada apahabar.com, Sabtu (1/7).

Menurut dr Era, keracunan ini diduga terjadi usai warga menyantap olahan daging kambing kurban saat ada kegiatan tahunan Iduladha di kampung setempat pada Kamis malam. Pada Jumat (30/6) dini hari pukul 02.00 WIB, satu per satu warga menunjukkan gejala. 

Baca Juga: PAN Depok Bantah Calegnya Tewas Akibat Keracunan Makanan

Puskesmas Tanah Kalikedinding mendapat kabar pada Jumat pukul 16.00 WIB. Mereka pun mendatangi warga setempat yang terkena gejala.

“Sampai hari ini tadi masih ada yang berdatangan ke Puskesmas," jelas dr Era.

Olahan daging kurban yang diduga menjadi penyebab keracunan sudah diambil sampelnya untuk diperiksa di laboratorium. Yakni olahan gulai, krengsengan, dan sate kambing.

"Kami juga ambil sampel darah pasien yang dirawat untuk diperiksa,” papar dr Era. 

Dia tidak tahu kapan hasil laboratorium akan keluar. Karenanya, dr Era belum bisa memastikan penyebab keracunan tersebut.