Kalsel

Sampel Tembus 500, Banjarmasin Setop Swab Massal

apahabar.com, BANJARMASIN – Terhitung mulai esok, pemeriksaan swab massal di Banjarmasin berakhir. Penyetopan sementara ini sambil…

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 bakal meningkatkan peran puskesmas untuk melakukan swab test kepada warga yang terindikasi Covid-19 di Banjarmasin. Foto-apahabar.com/Bahaudin Qusairi

apahabar.com, BANJARMASIN – Terhitung mulai esok, pemeriksaan swab massal di Banjarmasin berakhir.

Penyetopan sementara ini sambil menunggu alat Polymerase Chain Reaction (PCR) bantuan dari pemerintah pusat siap digunakan.

Alasan lain, sampel yang masuk daftar tunggu untuk pemeriksaan PCR di Banjarbaru telah menumpuk. Jumlahnya bahkan telah mencapai ratusan.

"Pelaksanaan swab massal tidak kita jadwalkan lagi, karena antrean pemeriksaan PCR sangat banyak, bahkan untuk Banjarmasin saja mencapai 500 lebih sampel masuk daftar tunggu," ucapnya kepada apahabar.com, Jumat (12/6).

Dari Selasa (9/6) sebanyak 119 sampel, Kamis (11/6) 140 sampe dan besok Sabtu (13/6) 400 sampel.

Praktis, pekan ini saja hampir ribuan warga Banjarmasin menjalani pemeriksaan swab di Dinas Kesehatan (Dinkes).

Mereka, kata Machli, umumnya pasien reaktif hasil rapid test, dan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang melakukan tes swab kedua.

"Dari semua orang itu, 230 orang mengulang swab dan sisanya belum pernah ikut pemeriksaan swab," pungkasnya.

Dengan dihentikan sementara pelaksanaan, lanjut dia, pihaknya telah memiliki skenario lain. Dinkes akan melakukan penguatan kepada peran Puskesmas di Banjarmasin.

Machli menegaskan dari 26 Puskesmas di Banjarmasin sudah ada 4 Puskesmas yang siap melakukan uji swab.

"Kita mendorong Puskesmas agar bisa melakukan swab sendiri, nanti mungkin di setiap kecamatan akan ada puskesmas yang menghandle pemeriksaan swab tersebut, jadi tidak ada lagi swab massal," ucapnya.

Kemudian, Machli mengharapkan peran serta masyarakat untuk berperan melaporkan diri apabila memiliki gejala Covid-19.

"Sehingga petugas tidak lagi mencari agar masyarakat yang tidak ke mana mana dan menularkan orang lain," tuturnya.

Editor: Fariz Fadhillah