Pemkab Tanah Bumbu

Sambut Hari Jadi ke-17, ORARI Tanah Bumbu Gelar Special Call Selama 2 Hari

apahabar.com, BATULICIN – Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) Daerah Kalimantan Selatan Lokal Tanah Bumbu mengadakan “Special…

ORARI Lokal Tanah Bumbu saat mengadakan Special Call di Jalan Manggis Batulicin, Sabtu (18/4). Foto-Istimewa

apahabar.com, BATULICIN – Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) Daerah Kalimantan Selatan Lokal Tanah Bumbu mengadakan “Special Call Hari Jadi Kabupaten Tanah Bumbu Serta HUT ORARI Lokal Tanah Bumbu ke-17 Tahun 2020”.

Peringatan tersebut digelar di kediaman Ketua ORARI Lokal Tanah Bumbu, Dahlina Wati, di Jalan Manggis Batulicin, Sabtu (18/4).

“Acara ini sekaligus untuk mengenalkan Kabupaten Tanah Bumbu sekaligus destinasi wisata daerah melalui komunikasi amatir radio,” kata Ketua Pelaksana Special Call, M. Yunus Aras dengan callsign YF7MY.

Kegiatan yang dibuka sekira pukul 16.00 diikuti seluruh anggota ORARI yang memiliki Izin Amatir Radio (IAR). Rencananya, Special Call akan digelar sampai Minggu, 19 April 2020 dengan frekuensi di 7.135 MHz (40 meter band) dan 145.580 MHz (2 meter band).

M. Yunus Aras mengatakan 10 peserta VHF 2 meter band akan mendapatkan sertifikat dan undian doorprize. Sedangkan peserta HF 40 meter band akan mendapatkan sertifikat saja.

Ketua ORARI Lokal Tanah Bumbu, Dahlina Wati, menegaskan dirinya akan berupaya untuk memajukan organisasi. Salah satunya dengan meningkatkan keterampilan anggota dalam berkomunikasi.

“Keterampilan anggota ORARI akan ditingkatkan agar organisasi ini bisa terus bermanfaat untuk masyarakat,” kata Dahlina yang akrab dengan callsign YC7LIN.

Dia menambahkan Special Call itu juga digelar untuk mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan sesama anggota ORARI. Ke depan, ia ingin melihat organisasi yang berdiri pada 9 Juli 1968 terus maju dan berkembang.

“Harapannya kami ingin melihat organisasi ini terus eksis ke depannya,” kata Dahlina yang sudah menjadi anggota ORARI sejak era 90-an.

Anggota ORARI Tanah Bumbu. Foto-Istimewa

Editor: Puja Mandela