Bencana Kekeringan

Saluran Irigasi Mulai Dangkal, Ratusan Hektare Sawah di Karawang Kekeringan

Areal persawahan di Kabupaten Karawang seluas 310 hektare mengalami kekeringan akibat terjadinya pendangkalan saluran irigasi selama musim kemarau.

Foto ilustrasi bencana kekeringan. Foto: Antara

apahabar.com, JAKARTA - Areal persawahan di Kabupaten Karawang seluas 310 hektare mengalami kekeringan akibat terjadinya pendangkalan saluran irigasi selama musim kemarau.

Luasan lahan persawahan yang mengalami kekeringan tersebut terhitung hingga pertengahan Oktober. Sedangkan areal persawahan yang mulai terancam kekeringan mencapai 1.593 hektare.

Kabid Perkebunan dan Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang Dadan Danny menerangkan Sawah yang mengalami kekeringan itu tersebar di hampir seluruh kecamatan sekitar Karawang. Namun sawah yang kekeringan itu paling luas terjadi di Kecamatan Telagasari, yakni mencapai 80 hektare.

Baca Juga: Kalsel Diguyur Hujan, Banjar Dilanda Kekeringan

"Kekeringan rata-rata karena permasalahan saluran irigasi yang tersumbat dan akibat pendangkalan," katanya seperti dilansir Antara, dikutip Senin (23/10).

Pendangkalan karena kekeringan saluran irigasi tersebut dipicu karena adanya fenomena El Nino.

Tak hanya itu, saluran irigasi yang tersumbat juga disebabkan adanya sampah karena maraknya bangunan liar di sepanjang bantaran saluran irigasi di wilayah Karawang.

Baca Juga: Bencana Kekeringan di Trenggalek Meluas Hingga di 17 Desa

Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh menyampaikan bahwa sebelumnya pihaknya telah menangani kekeringan yang melanda beberapa daerah di sekitar Karawang. Namun diakuinya, masih terjadi sawah yang kekeringan.

Di antara upaya yang telah dilakukan dengan melakukan normalisasi di daerah sekitar Banyusari, untuk mengatasi sawah yang dilanda kekeringan. Sedangkan di wilayah Cibuaya, telah dilakukan pembongkaran bangunan liar yang berada di bantaran saluran irigasi.

"Pembongkaran itu bukan dilakukan oleh pemda, tapi dibongkar sendiri oleh pemiliknya. Karena mereka menyadari bangunannya menimbulkan sumbatan di saluran irigasi," katanya.