apahabar.com, BANJARMASIN – Masjid Jami di Kota Banjarmasin akan menggelar pelaksanaan salat Idulfitri, Kamis (13/5) besok.
Untuk pelaksanaannya, mereka akan mempersiapkan protokol kesehatan (prokes).
Sekretaris Yayasan Al-Jami Banjarmasin, H Radiansyah mengungkapkan pihaknya sudah mempersiapkan untuk pelaksanaan salat Ied, terlebih lagi kesiapan dalam hal prokes.
“Insyaallah akan ada pembatasan juga, misal normal dalam masjid bisa menampung 2.000 jemaah, kali ini kemungkinan 800 sampai 1.000 orang saja,” ujar Radiansyah.
Ia juga bilang pihaknya selalu mengimbau para jemaah untuk selalu menggunakan masker, membawa sajadah atau mukena sendiri serta berwudu dari rumah.
“Supaya kita sama-sama menjaga, untuk menghindari terjadinya penyebaran Covid-19 di lingkungan masjid,” jelasnya.
Sebelumnya Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin secara resmi melarang buka puasa, halalbihalal dan resepsi pernikahan selama Ramadhan 1442 Hijriah.
Namun, Pemkot tetap mengizinkan warga untuk menunaikan pelaksanaan salat Idul Fitri 1442 H di masjid.
Perbolehkan ini dengan ketentuan menerapkan prokes yang ketat.
"Tidak ada larangan salat Ied tapi prokes tetap jalan," ujar Pj Wali Kota Banjarmasin, Akhmad Fidayeen pada Senin (10/6).
Ia mengatakan bahwa ketentuan salat Ied ini merupakan kewenangan pemerintah pusat, bukan daerah. Hal ini sesuai Undang Undang (UU) nomor 23 tahun 2014.
"Namun kita tetap memfasilitasinya dengan saran penegakan prokes," ucapnya.
Lebih jauh, bahwa seluruh camat dan lurah se Kota Banjarmasin berkoordinasi dengan tempat ibadah untuk regulasi pelaksanaan salat Ied.
Regulasi ini harus disampaikan sebelum salat Ied. Mulai dari masyarakat membawa sajadah sendiri, cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak.
"Kalau tidak punya masker diberi masker," ucapnya.
Pihaknya dengan TNI dan Polri juga akan memantau pelaksanaan salat Ied.