Kalsel

Sah! Status Sopir Truk Pelindas Kakak-Adik di Plajau Kotabaru Diumumkan

apahabar.com, KOTABARU – Polisi terus menyelidiki penyebab tewasnya Revi Aulia (19), dan Anisa Dwi Rahajeng (2)….

Polisi melakukan gelar perkara kasus kecelakaan maut di kilometer 300, Jalan Provinsi, Kelumpang, Kotabaru. Foto: Ist

apahabar.com, KOTABARU – Polisi terus menyelidiki penyebab tewasnya Revi Aulia (19), dan Anisa Dwi Rahajeng (2).

Sebagai pengingat, dua kakak-beradik itu merupakan korban kecelakaan maut di Jalan Blok-D, Desa Plajau Baru, Kelumpang Hilir.

Terbaru, polisi resmi mengumumkan status MG atau M Liang, sopir truk pelindas Revi dan Anisa.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

Setelah melalukan pemeriksaan intensif hingga melakukan gelar perkara, polisi memastikan bahwa MG tidak bersalah.

“Iya, mas. Berdasar hasil gelar perkara sopir truk kita bolehkan pulang hari ini,” ujar Kapolres Kotabaru, AKBP Andi Adnan Syafruddin melalui Kasat Lantas Iptu Narendra Rian Agusta, Jumat (13/8) siang.

MG tidak diproses penyidik lebih lanjut. Statusnya tidak dinaikkan tersangka. Sebab, kelalaiannya dinilai minim.

Saat gelar perkara, polisi menemukan jarak mobil truk untuk menghindar cukup minim. Sementara, korban jatuh tepat di posisi lajur truk, sesaat setelah menabrak mobil pikap.

“Intinya, kita tidak mau ambil risiko, dan berat menaikkan ke tersangka,” ucap Narendra.

Walhasil, kelalaian dalam kecelakaan maut pagi itu sepertinya akan dititikberatkan pada pengemudi pikap yang sampai saat ini masih buron.

“Jadi memang ini kita titikberatkan di mobil pikap yang melarikan diri,” ujar Narendra.

Sejauh ini, polisi masih memburu sopir pikap tersebut. Jajaran Satlantas Polres Kotabaru juga sudah meminta bantuan Satlantas Polres Tanah Bumbu, hingga para kepala desa di jalur lintasan kecelakaan.

Kronologis Kecelakaan

Diperiksa polisi, MG secara gamblang menceritakan detik-detik kejadian. Mulanya MG berangkat dari arah Batulicin-Tanah Bumbu menuju Cantung, Kecamatan Kelumpang Hulu.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

Ketika melintasi jalan lurus tiba-tiba dari arah berlawanan tampak sebuah sepeda motor Honda Vario menabrak mobil pikap. MG terkejut. Spontan ia banting setir hingga truknya ke luar jalan sebelah kiri.

"Jadi, MG tak mengetahui apakah truknya menabrak korban atau tidak. Sebab, ia tak merasakan benturan," ujar Narendra, kemarin.

Keterangan MG lantas dicocokkan dengan fakta-fakta kecelakaan. Polisi juga memperlihatkan kondisi foto-foto korban, hingga jejak ban truk.

Hasilnya, polisi menemukan bekas tapak ban mobil di dahi korban. Saat dicek, motif alur ban itu sama persis dengan truk MG. Pada ban belakang truk sebelah kanan terdapat bekas bercak darah korban.

"Jadi, dari hasil pemeriksaan itu benar. Walaupun MG tidak merasa tapi hasil fakta di lapangan menunjukkan bahwa korban terlindas," ucap Narendra.

Pagi itu, Revi dan Anisa hendak bertolak menuju Serongga, Kelumpang Hilir. Rabu (11/8) sekitar pukul 08.55, keduanya berboncengan menggunakan sepeda motor Vario DA 6906 GBE dari arah Cantung, Kelumpang Hulu.

Sang adik berada di depan atau duduk di bangku tambahan yang sudah disiapkan di sepeda motor tersebut.

Sesampainya di kilometer 300, mereka tiba-tiba menabrak bagian belakang sebuah pikap yang tengah melaju di depannya.

Keduanya kemudian terjatuh ke jalur sebelah kanan dari arah Cantung menuju Serongga. Nahas, di saat yang bersamaan, datang sebuah truk Hino yang dikemudikan M Laing.

Melihat korban terjatuh di depannya, Laing berusaha banting setir ke arah bahu jalan. Namun kedua pemotor yang terjatuh tak mampu menghindar.

Dari bekas tapak ban di wajah Revi, polisi menduga ia terlindas truk Hino tersebut. Atas kecelakaan itu, keduanya mengalami luka fatal di bagian kepala dan kaki. Kakak beradik itu meregang nyawa tanpa sempat mendapatkan pertolongan medis.

Kecelakaan Maut, Kakak-Beradik di Kotabaru Tewas Terlindas Truk