I Wayan Suardiasa Jabat Ketua PHDI Kalsel

Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kalsel kini memiliki ketua baru, setelah dilaksanakan Lokasabha IV atau pemilihan umum tingkat provinsi.

Pemilihan atau Lokasabha Ketua PHDI Kalsel. Foto-apahabar.com/Hasan

apahabar.com, BANJARBARU - I Wayan Suardiasa resmi menjabat sebagai Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kalsel. 

I Wayan berhasil unggul dari calon ketua lainnya dalam Lokasabha IV atau pemilihan umum tingkat provinsi.

I Wayan dilantik langsung oleh Ketua Umum PHDI, Mayjen Purn TNI Wisnu Bawatenaya, di Pura Jagatnata Suryanata Banjarbaru, Minggu (15/1).

Wisnu mengatakan pemilihan ketua PHDI Kalsel ini dilaksanakan secara terbuka dan demokratis. 

Dia berharap ketua yang baru bisa menjadikan kerukunan beragama di Kalsel lebih hidup lagi. Semua umat beragama bisa berjalan beriringan, tanpa harus saling sikut.

"Itu yang kami harapkan. Kami juga membina kerukunan umat hingga pelosok-pelosok," ujar Wisnu.

Baca Juga: Di Pembukaan HSC, Ketua KNPI Banjar Ibaratkan Himpora Seperti KONI di IAI Darussalam

Semua umat, menurut dia, harus menjaga keamanan bangsa. "Sebagai umat Hindu, Panca Sradha sebagai dasarnya. Sebagai umat manusia, hak asasi manusia kita junjung tinggi," katanya.

Ia berharap Ketua PHDI Kalsel yang baru agar bisa menjaga kerukunan umat, terlebih menjelang tahun politik.

"Selalu jaga perdamaian," tutupnya.

Baca Juga: Tahun Kelinci Air, Ini Warna Keberuntungan Tiap Shio di Imlek 2023

Ketua PHDI Kalsel, I Wayan Suadiasa, mengaku sudah mempunyai program yang akan dijalankan. Konsolidasi menjadi langkah awal untuk menyatukan seluruh elemen ormas.

"Baru kita menyusun rencana kegiatan satu tahun ke depan," tuturnya.

Program andalan yang digalakkan Wayan adalah pemberian ekonomi umat. Menurutnya ini sesuai visi dan misi Presiden Joko Widodo.

"Serta sumber daya manusia. Karena, sebagian besar umat hindu ini berada di pedalaman Kalimantan, dari suku dayak. Nanti akan kita sentuh sesuai dengan kearifan lokal," paparnya.

Untuk menangkal radikalisme, dia punya langkah khusus. Yakni menggalakkan modernisasi beragama dengan menerapkan toleransi.

"Sehingga umat kita siap membentengi diri. Jadi ketika radikalisme masuk, kita sudah ada bentengnya," tandas Wayan.